Lalu, pas berhenti di kaki gunung pasir tempat Buhaira duduk, rombongan membuat perkemahan dan beristirahat.
Waktu itu, awan putih berjalan menghilang. Kemudian, digantikan pohon-pohon yang condong sehingga daun-daunnya dapat dipegang. Seakan-akan memayungi anak yang termasuk dalam rombongan yag lagi istirahat.
Akhirnya, Buhaira turun lalu mengutus orang untuk menemui rombongan tersebut. Ia bahkan menyuruh pengiring guna menyiapkan hidangan buat mereka. Nggak langsung menemui rombongan, Buhaira malah memerhatikan tamu yang lagi makan sembari bersembunyi. Ia mengamati sosok Muhammad dan merasakan ada tanda-tanda kenabian. Ini sesuai dengan apa yang dibacanya di kitab.
Perjamuan selesai, Buhaira menghampiri Muhammad dan menanyakan banyak hal. Setelah mendengar jawaban Muhammad, dia yakin kalo Muhammad akan menjadi nabi.
Setelah itu, rombongan pamit dan waktu Muhammad berdiri, kerah jubahnya tersingkap.
Buhaira melihat jelas kalo di pundaknya ada tanda kenabian. Akhirnya karena melihat itu, Buhaira menemui Abu Thalib.
Ia jelasin soal tanda-tanda kenabian pada Muhammad. Ia juga berpesan agar Abu Thalib menjaga Muhammad dan segera membawa pulang ke Mekkah. Kalo ketahuan orang Yahudi, pasti akan berbahaya.
Ternyata emang benar, Nabi Muhammad menjadi Nabi di usia 40 tahun. Ia mendapat wahyu di Gua Hira dari Allah yang disampaikan lewat Malaikat Jibril.