“Akhirnya gua ngakak-ngakak terus yaudah kalau gitu. Lu tahu tiba-tiba dia bilang, ‘Bib gua yakin udah mau masuk Islam’. Jadi ketika gua menjelaskan Islam sebagai agama dan menjelaskan kenapa Islam menolak atheisme, dia enggak masuk Islam. Tapi ketika gua nge-jokes, dia merasakan menurut pengakuan dia, vibesnya itu terasa tentang ketulusan lu ngajarin gua Islam. Sehingga dia memilih untuk masuk Islam,” lanjut Habib Ja’far.
Melalui cerita ini, Habib Husein Ja’far ingin menunjukkan kalau hidayah benar-benar di luar kontrol manusia. Seluruhnya berdasarkan ketetapan Allah SWT. Yang dilakukan Habib Ja’far hanya membagikan apa yang menurutnya baik dan benar. Selanjutnya, sudah urusan Sang Pencipta dan bukan lagi kuasa manusia.
“Artinya gua mau bilang gini hidayah itu benar-benar diluar kontrol elu. Maksud gua elu enggak tahu celah di hati dan pikiran orang. Karena itu tugas lu hanya menyebarkan dengan tulus apa yang menurut lu benar, apa yang menurut lu baik, kenanya gimana, kenanya dimana, itu bukan urusan lu. Enggak perlu terlalu memikirkan gimana agar orang itu ikut agama elu,” tandas Habib Husein Ja’far.