Cerita Dongeng Pendek yang Bikin Selalu Tersenyum, Penasaran?

Cerita Dongeng Pendek yang Bikin Selalu Tersenyum, Penasaran?

Cerita Dongeng Pendek 1 "Senyum Harimau"

Cerita Dongeng Pendek 1  "Senyum Harimau" Harimau dan Kelinci (youtube.com)

Di sebuah hutan, hiduplah seekor harimau. Wajahnya selalu berkerut. Matanya nanar dan selalu serius. Suatu hari ia bertemu seekor kelinci. Dua gigi kelinci terlihat dari jauh. Ia tersenyum menyapa harimau.

"Selamat pagii, Harimau. Kau bahagia hari ini?" sapa Kelinci

"Perasaanku begini setiap hari. Mengapa kau tanya begitu?" jawab Harimau.

"Pantas saja! Tersenyumlah sesekali, maka kamu akan merasa lebih bahagia. Selamat tinggal!" jawab Kelinci agak kesal.

Harimau tidak menjawab dan tidak melarang Kelinci untuk pergi. Ia terbiasa sendiri.

"Ada apa dia. Tapi.. ada apa dengan senyum. Apa senyum itu penting untuk merasa lebih bahagia." gumam Harimau sambil duduk-duduk di bawah pohon rimbun.

"Hei Burung! Apakah tersenyum membuatmu lebih bahagia?" tanya Harimau kepada sekawanan Burung diatas pohon.

"Tentu saja. Kamu tidak pernah merasakannya?" jawab Burung singkat sambil terbang. Ia tak mau menunggu jawaban Harimau. Burung-burung berpikiran bahwa Harimau tidak suka berkawan. Daripada marah, mereka memilih pergi.

"Dimana aku harus menemukan senyuman?" tanya Harimau kepada Angin Sepoi yang berhembus melewati pipinya.

Angin Sepoi tan menjawab. Ia hanya berhembus dan pergi.

"Dimana aku bisa menemukan senyum wahai Mendung?" tanya Harimau pada mendung yang sebentar lagi akan turun menjadi hujan.

Mendung hanya menjawabnya dengan sekelebat kilat. Bentuknya seperti mulut yang sedang tersenyum.

Harimau terheran-heran "Hey, aku tanya dimana aku bisa menemukan senyumku?"

Mendung menjawabnya dengan gerimis. Harimau berlari-lari kecil memasuki mulut goa disamping pohon rimbun. Ditunggunya gerimis hingga usai. Air menetes di depan wajahnya.

"Kukira aku tak bisa menemukan senyuman" Harimau berbicara kepada Air yang menetes. Air yang menetes berkilauan menyentuh-nyentuh hidung Harimau. Harimau merasa geli hingga ingin bersin. Ia tak sempat marah. Ia tersenyum geli. Didepannya tergenang air bekas hujan gerimis. Harimau berkaca diatasnya. Terlihat bayangan wajahnya, ia tersenyum.

"Itu dia, aku menemukan senyumku di sisa hujan" jawab Harimau bahagia.

"Iya, aku merasa lebih sejuk dan bahagia" kata Harimau sambil tersenyum.

Cerita dongeng pendek ini bisa memberi inspirasi buatmu untuk selalu tersenyum. Meskipun kamu seorang yang penyendiri atau tidak suka keramaian, tetapi tersenyum bisa membuat lebih bahagia. Juga lebih merasa beruntung. 

Cerita dongeng yang kedua tentang seekor kodok yang memanggil hujan. Ia sedang rindu sesuatu dari masa lalunya. Apa yang dirindukan Sang Kodok?

Cerita Dongeng Pendek 2 "Kodok Si Pemanggil Hujan"

Cerita Dongeng Pendek 2  "Kodok Si Pemanggil Hujan" Kodok (generasiedukasi.com)

Kodok tinggal sebatang kara. Teman pun tiada. Musim kemarau panjang membuat semua teman dan saudaranya menghilang. Setiap Kodok pasti mencari selamat bersembunyi di tempat lembab. Tak bersuara lagi.

Suatu hari, Kodok merasa kesepian. Tak ada suara nyanyian di tengah hujan lagi. Tak ada tarian untuk menyambut kesuburan lagi. Ia bertemu seorang Petani membawa tas yang sangat besar. Ia bertanya "Hendak pergi kemana Tuan Petani?"

"Aku harus mencari tanah yang lebih subur. Hujan tak mau turun di Pegunungan yang dikutuk ini" jawabnya sambil berlalu.

Muka Sang Kodok tampak sedih. Matanya memandang jauh ke langit. Matahari beranjak naik, ia harus segera mencari tempat yang lembab agar tak mati mengering.

Ia berlari sekencang-kencangnya. Tenggorokannya kering. Ia menuju pinggir sungai di tengah padang rumput. Tak ada satu rumput pun menghijau. Ini tanda terik sudah berlangsung cukup lama. Ia mencari dan mencari, satu helai rumput berwarna hijau. Lumayan untuk membasahi tenggorokannya, pikirnya. 

Sebelum menggigit satu helai rumput hijau, Sang Kodok bertanya "Hey rumput, bagilah satu helaimu yang hijau untuk membahasahi tenggorokanku"

Sambil berkaca-kaca rumput mempersilakan Kodok untuk memakan anaknya yang baru tumbuh.

"Makanlah, ini bisa membuatmu bisa bernyanyi untuk memanggil hujan. Agar anak-anakku yang lain bisa menghijau kembali" jawab rumput yang paling besar.

Sang Kodok merasa sedih "Benarkah kamu membolehkan anakmu kumakan?"

"Ya, tapi kumohon, setelah tenggorokanmu basah, bernyanyilah keras-keras pada langit akan segera turun hujan" jawab rumput.

"Ya aku akan bernyanyi dengan suaraku yang paling kencang dan merdu agar langit merelakan hujan turun untuk kita" jawab Kodok sambil bersiap melahap satu-satunya rumput yang masih hijau.

Kodok bernyanyi kencang sekali. Meskipun begitu, suaranya tetap merdu. Tak sengaja, air matanya ikut menetes. Deras sekali.

Angin bertiup kencang. Mendung mengumpul tepat diatas bukit. Kilat menyambar-nyambar. Tak lama hujan turun. Tak terlalu deras tetapi cukup lama. Teman-teman Kodok berdatangan, ikut menari dan menyanyi. Rerumputan bergoyang-goyang mengikuti titik-titik hujan. Bau tanah dan sungai mengalir deras.

Cerita dongeng pendek ini menyampaikan pesan bahwa usaha dan doa yang tulus bisa dengan segera dikabulkan. Seperti Kodok dalam cerita dongeng pendek yang menyanyikan doa denga tulus hingga menangis. Tak lama pun langit mengabulkan dan menurunkan hujan. Rumput dalam cerita dongeng pendek juga merelakan rumput yang masih hijau untuk dimakan Kodok. 

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"