Sopir truk sering memarkir kendaraannya di pinggir jalan tol . Pasti sering melihat ada beberapa truk yang memarkir di bahu jalan. Mungkin banyak yang menduga sopir truk beristirahat makanya memarkir truknya di pinggir jalan tol, padahal alasannya si sopir bukan mau istirahat.
Dilansir dari Kompas.com, alasan sopir memarkir truk di pinggir jalan tol hanya untuk mendinginkan bagian ban truk agar selama perjalanan tidak mengalami gangguan. Adalah Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia atau Aptrindo Jawa Tengah dan DIY mengatakan bahwa truk memang butuh waktu dalam kurun waktu tertentu.
Truk berhenti membuat ban bisa beritirahat sehingga menghindari yang namanya overheat. Tentu bahaya jika kondisi ban kembung dan dipaksakan berjalan karena bisa meledak. Saat ban truk meledak, maka truk akan tidak seimbang dalam berjalan dan menyebabkan kecelakaan di jalan tol.
“Ban truk mengalami panas yang berasal dari pengereman (menjalar dari tromol rem ke pelek lalu menuju ban-red). Dari friksi antara pemukaan telapak ban dengan permukaan jalan dan dari defleksi berlebihan akibat beban muatan,” papar Bambang.
Ia mengatakan bahwa truk dengan beban normal, saat melakukan perjalanan sekitar 200 km perjalanan harus berhenti untuk melakukan istirahat. Namun jika muatannya berlebihan atau disebut overload maka jarak waktu tempuh harus semakin sering.
Truk bermuatan pasir biasanya mengangkut beban berlebihan sehingga di bak bagian atas posisi bannya dilubangi air yang terkandung dalam pasir supaya bisa menetesi ban selama perjalanan agar ban tidak panas dan tetap selalu dingin meski harus membawa muatan banyak.