3. Gunakan kain atau bahan pakaian dari industri lokal. Lalu produksi dan jual secara lokal pula.
4. Beli pakaian bekas di thrift store.
5. Untuk pemilik usaha fashion, usahakan untuk merilis gaya tertentu dua kali atau maksimum tiga kali per tahun.
Jadi, secara garis besar slow fashion adalah gerakan yang menentang model fast fashion yang muncul sekitar 20 tahun lalu.
Terutama karena beberapa perilaku produksi beberapa brand besar yang buruk. Misalnya ketika H&M membakar 12 ton pakaian yang tidak terjual per tahun.
So please geng, mulai sekarang yuk lebih sadar akan latar belakang pakaian yang kita pakai. Plus, usahakan untuk mikir dua kali ketika mau beli baju karena alasan sedang tren.
Ingat anak cucu kita nanti mau hidup di mana kalau bumi udah rusaaak? *sad*