Hipnotis ini dimanfaatkan selama berabad-abad. Seperti oleh peradaban Hindu, Mesir Kuno, dan China. Digunakan sebagai metode penyembuhan dan menyelesaikan masalah. Baik fisik dan metafisik.
Hipnotis ini baru dijelaskan dan dipraktekkan secara ilmiah masuk abad ke-16. Sama dokter asal Wina, Franz Anton Mesmer. Dokter Mesmer ini yang mempopulerkan “mesmerisme”. Dalam Mesmerisme, hipnotis berasal dari daya magnetisme hewan yang disalurkan dokter untuk menyembuhkan pasien.
Semakin berkembang, diketahui kalau teori itu gak bener juga sih gengs. Dipelajari lebih dalam lagi jadi psikoanalisis Sigmund Freud.
Penelitian menunjukkan hipnotis bisa memengaruhi bagian otak yang berperan dalam perubahan kesadaran dan emosi. Dengan sugesti untuk mengubah cara berpikir. Bermanfaat untuk membantu mengurangi rasa sakit, mengatasi susah tidur atau insomnia, sampai menghilangkan aneka kebiasaan buruk.
Hipnotis memang ada dan harusnya digunakan untuk hal-hal baik. Hipnotis bisa terjadi kalau kita rela dan sadar untuk menjalani sesi hipnotis. Pasrah menyerahkan diri gitu gengs.
Seseorang yang berada dalam pengaruh hipnotis, biasa disebut ” hipnotic trance“, akan menjadi lebih terbuka terhadap sugesti, hal ini bisa membuat dirinya dinetralkan dari berbagai perasaan yang berlebihan, seperti rasa trauma, sakit, ataupun takut.
"Untuk kesehatan, hipnotis dilakukan dalam beberapa sesi. Di sesi awal, akan dilakukan asesmen untuk mengetahuhi permasalahan klien dan membentuk komitmen antara klien dan terapis. Umumnya, akan dilakukan relaksasi agar klien merasa nyaman. Nah, setelah itu, barulah si terapis akan memasukkan sugesti-sugesti positif kepada klien, terkait dengan masalah yang ia hadapi," ungkap mbak Andi.