Berbeda agama bukan berarti tak saling menghormati. Apalagi perbedaan agama di dalam sebuah keluarga, menciptakan suasana damai dan penuh toleransi bukanlah perkara mudah.
Meski perbedaan agama kerap disebut-sebut sebagai biang kerok perpecahan dan juga akar dari segala konflik. Namun, ternyata tak semua orang berpikiran sama. Salah satu santri di sebuah Pondok Pesantren Al Payage, Papua ini misalnya. Santri bernama Rudi tersebut merasakan kasih sayang dari ayahnya yang beragama Kristen.
Akan tetapi yang lebih mengagumkan dan bikin haru adalah Rudi telah diizinkan oleh ayahnya Kristen untuk sekolah di pondok pesantren di Jalan Angkasa Pasir Dua, Kelurahan Angkasa Pura, Distrik Jayapura Utara.
Rudi lahir dan berdomisili di pedalaman Araboda, Kabupaten Jayawijaya. Berbeda dengan sang ayah, Ibu Rudi juga menganut agama Islam seperti dirinya.
Salah satu tenaga pengajar di pondok pesantren Al Payage, Abdul Wahab, mengatakan perbedaan agama tak sedikitpun menimbulkan sebuah masalah dalam kehidupan keluarga Rudi sehari-hari.
Dilansir dari berbagai sumber dan juga pernah diunggah di akun media sosial Abdul Wahab, Rudi setiap hari mengaji, mendengar nasihat gurunya, Saiful Islam, di pondok yang terletak di bumi Cenderawasih itu. Dia juga belajar mengenai pentingnya sikap dan akhlak terhadap orang tua.