Konon, wabah akan menyerang dunia setiap seratus tahun sekali. Katanya juga, wabah paling mematikan dunia bakal muncul setiap tahun yang ada angka 20-nya.
Kayaknya hal ini ada benernya juga sih. Terlepas dari percaya atau tidak, tahun 1920 silam, dunia dibikin geger karena Flu Spanyol. Dan sekarang, dunia kembali dibikin panik karena pandemi virus corona, atau Covid-19. Berarti jaraknya emang 100 tahun gengs.
Namun ada kisah-kisah ajaib di balik dua pandemi paling mematikan di dunia ini. Kisah itu datang dari seorang lelaki asal Italia yang disebut sebagai Mr. P.
Dikutip dari Daily Star, Mr. P sempat dilarikan ke rumah sakit baru-baru ini setelah divonis positif Covid-19. Dia pun baru menyelesaikan perawatannya pada Kamis lalu (26/3/2020).
Menurut keterangan, Mr. P telah berusia lebih dari seabad. Dan karena Mr. P kembali selamat, berarti lelaki ini telah berhasil lewati dua pandemi paling mematikan di dunia. Flu Spanyol tahun 1920 dan Covid-19 tahun 2020. Wow!
Orang-orang dibuat kagum setelah Mr. P berhasil selamat dari pandemi virus corona ini. Ajaib banget. Bahkan Wakil Walokota Rimni Gloria Lisi juga kagum dengan kehebatan Mr. P untuk bertahan hidup. Gloria menyebut bahwa hal ini adalah harapan untuk masa depan.
Gloria pun mengatakan, "Mr P berhasil sembuh. Keluarganya membawanya pulang kemarin malam. Ini mengajarkan kita bahwa pada usia 101 tahun, dia masih memiliki masa depan."
Kasus kematian akibat Covid-19 pun tercatat yang paling tinggi di dunia. Hingga hari ini, angka kematian akibat pandemi ini telah mencapai lebih dari 10.000 kasus kematian. Kebanyakan korban meninggal dunia akibat pandemi adalah generasi tua dengan masalah kesehatan.
Tapi, Tuhan mungkin berkehendak lain sehingga Mr. P bisa sembuh dari pandemi mematikan ini.
Mr. P sendiri diketahui lahir di Italia pada tahun 1919 silam. Saat itu, dunia pandemi Flu Spanyol yang mematikan terus meluas persebarannya hingga tahun 1920-an.
Flu Spanyol sendiri telah membunuh setidaknya 30-50 juta orang di dunia. Jumlah ini tentu sangat luar biasa dibandingkan dengan pandemi Covid-19.