Beberapa waktu lalu, tepatnya bulan April, dunia dibuat kagum oleh upaya para peneliti astrofisika perihal benda langit yang sudah sangat lama diperkenalkan Albert Einstein. Ya, benda langit itu adalah lubang hitam.
Sebagai informasi, keberadaan lubang hitam sudah lama diketahui manusia. Ilmuwan yang pertama kali menggagas tentang keberadaannya adalah astronom John Michell pada tahun 1784.
200 tahun kemudian, Albert Einstein, melalui teori relavitias umum, menyebutkan mengenai keberadaan benda yang begitu besar di luar angkasa. Sifatnya mampu menyerap apapun, termasuk cahaya.
Dan bulan April lalu, kita bisa mengetahui secara pasti, bagaimana rupa dari benda langit yang sudah diperkirakan sejak 200 tahun yang lalu itu.
Hasil kerjasama ilmuwan internasional
Bisa dibilang, kemunculan gambar pertama lubang hitam ini menjadi berita heboh di dunia maya. Dan kalo kita menelisik, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras ilmuwan internasional, lintas negara dan lembaga.
Mereka bekerja sama menggunakan 8 teleskop yang tersebar di sejumlah lokasi dan dinamai Event Horizon Telescope (EHT).
Mengapa perlu melakukan usaha yang dilakukan secara bersamaan? Penjelasannya, satu teleskop terlalu lemah untuk menangkap lubang hitam.
Lebih dalam mengenai lubang hitam
Dosen senior fisika dari University of Hull, Kevin Pimbblet, menjelaskan bahwa ada tiga karakter dari sebuah lubang hitam.
Pada prinsipnya, karakter dari lubang hitam yakni putaran (atau momentum anguler), massa dan muatan listrik keseluruhan.
Melalui tiga parameter itu, para ilmuwan dan pengamat bisa masuk dan menyusun lubang hitam yang sudah lenyap. Aksi ini dikenal sebagai 'no-hair theorem'.
Penjelasan sederhananya; berapa pun banyak jumlah rambut atau sekompleks apa pun sebuah objek yang dilemparkan ke dalam lubang hitam, objek itu akan dibuah (atau dipangkas) dan meninggalkan tiga sifat saja, yakni muatan, massa dan putaran.
ketiga variabel itulah yang bisa dikatakan sebagai yang paling sifnifikan. Sedangkan untuk definisi, lubang hitam adalah benda langit yang membuat massanya menjadi terkonsentrasi dalam sebuah volume yang sangat kecil atau disebut sebagai singularitas.
Efek spagetifikasi
Salah satu efek dari lubang hitam yang dikenal secara luas oleh ilmuwan adalah 'spagetifikasi'. Penjelasannya, saat kamu berjalan terlalu dekat dengan lubang hitam, maka bentuk fisikmu akan meregang, layaknya spageti.
Efek ini bisa dialami akibat adanya gradien gravitasi di sekujur tubuh.
Berita heboh dunia maya: Bumi dalam bahaya!
Sejauh ini, keberadaan lubang hitam tak lagi menjadi hipotesis astrofikasi abstrak aja. Lalu, coba deh bayangkan bagaimana jadinya jika tiba-tiba muncul Lubang Hitam berukuran besar yang muncul di dekat bumi?
Yang pertama terjadi adalah bumi dan seluruh isinya akan bebarengan mengalami efek spagetifikasi. Kemudian, kehancuran adalah hal yang tinggal menunggu detik waktu berjalan.