Berikut 5 Cara Mengidentifikasi Investasi Bodong, Biar Nggak Gampang Ketipu!

Berikut 5 Cara Mengidentifikasi Investasi Bodong, Biar Nggak Gampang Ketipu!
Cara Mengidentifikasi Investasi Bodong (Economy Okezone)

3. Penawaran komisi

Sebagian besar skema investasi yang sah umumnya tidak memberikan penawaran komisi kepada investor. Saat ini populer dengan sebutan afiliator. Kalau ada lembaga yang menawarkan hal ini, maka kamu perlu berhati-hati.

Investasi bodong cenderung menggunakan insentif penawaran komisi untuk mendorong pelanggan yang sudah ada untuk mengajak teman dan rekannya. Dengan begitu, mereka bisa cepat memperbesar basis investor.

4. Rekam jejak

Investasi bodong sering kali mengklaim kalau mereka sudah mapan dan telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Mereka juga akan mengklaim telah berpengalaman secara bertahun-tahun serta memenangkan banyak penghargaan.

Nggak cuma itu, beberapa investasi bodong juga akan menggunakan testimoni dari para investor yang merasa puas dan telah menghasilkan uang dari investasi bodong ini.

Kalau kamu menemukan investasi ini, maka harus mencari tahu lebih banyak tentang investasi ini dan hindari mengambil klaim tanpa pikir panjang. Kalau memungkinkan, kamu bisa minta bantuan dan pendapat dari orang lain yang lebih berpengalaman, kok.

5. Diatur atau tidak

Beberapa investasi bodong akan mengatakan bahwa mereka telah diatur oleh otoritas terkait untuk menumbuhkan kepercayaan. Kalau begitu, kamu perlu mengkonfirmasi klaim tersebut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal ini penting untuk dilakukan karena OJK bertujuan agar seluruh kegiatan dalam sektor keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel. Tak hanya itu, OJK juga akan mewujudkan sistem keuangan yang berkelanjutan dan stabil, serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Gimana, sudah ada gambaran tentong investasi yang selama ini kamu incar? Jangan sampai tertipu, ya!



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"