Maka dari itu, wajar jika hingga hari ini kalian masih kesulitan menghubungi sanak saudara yang tinggal di Palu. Jika orangtua kalian kebingungan, coba tenangkan ya. Dan pantau berita terbaru terkait gempa Donggala.
Retaknya landasan pacu bandara
Bencana alam yang menimpa daerah Donggala dengan kekuatan 7,7 SR itu nggak cuma meluluhlantakkan rumah dan bangunan saja. Landasan pacu pesawat terbang milik Bandara SIS Al-Jufri pun ikut retak sepanjang 500 meter.
Kejadian ini mengakibatkan pesawat bertipe Boeing 737 gagal landing karena kurang panjangnya landasan.
Selain itu, menara pantau bandara juga mengalami kerusakan. Makanya, nggak ada penerbangan yang dilakukan dari atau ke wilayah ini. Tapi tenang, sekarang udah diperbaiki dan dibuka kok. Jika mau kirim bantuan kemanusiaan, segera kirimkan aja.
Jumlah korban dan kerusakan
Tercatat hingga hari ini, Senin (1/10/2018), terdapat empat wilayah yang mengalami kerusakan paling parah. Di antaranya adalah Kabupaten Mamuju Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala, dan Kota Palu.
Dari keempat wilayah tersebut, tercatat 832 meninggal. Sedangkan masih warga yang belum bisa ditemukan. Oleh karena itu, BNPB pun memfokuskan pencarian di sekitar hotel dan penginapan yang ada di keempat wilayah tersebut.
Selain korban jiwa, bencana alam gempa Donggala juga mengakibatkan banyak kerusakan infrastruktur. Berbagai jenis bangunan rubuh. Di antaranya adalah pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, hingga perumahan warga.
Kerusakan pun diperparah dengan adanya gelombang tsunami yang menyapu wilayah pantai. Secara ukuran memang nggak sebesar tsunami yang terjadi di Aceh atau Jepang lalu. Namun, untuk kerusakan dan jumlah korban, nggak kalah banyak dari bencana alam Gempa Lombok yang terjadi beberapa bulan lalu.
Itulah 5 fakta dari bencana alam gempa Donggala yang terjadi hari Jumat lalu. Jika punya kesempatan, sumbangkan apa yang kalian miliki untuk proses evakuasi dan rekonstruksi. Atau kalian juga bisa mengadakan penggalangan dana untuk korban.