Sang ibunda menjelaskan jika saat itu, Vicky mengatakan bila kondisi lehernya patah usai tertimpa barbel seberat 210 kg. Saat mendengar hal tersebut, ibunda seketika menangis.
"Tapi dia (Vicky) bilang, 'ibu jangan menangis, berdoa saja. Saya nanti itu akan operasi' begitu katanya," kenang Busia.
"Nyampek di rumah sakit sekitar pukul 11 malam (WITA). Saya lupa nama rumah sakitnya. Saat itu Vicky sudah proses operasi," kata Busia.
Wanita berusia 52 tahun itu pun menunggu di rumah sakit. Namun sekitar pukul 00.05 WITA dia mendapat kabar dari dokter bahwa Vicky, putra pertamanya yang bernama lahir Herman Fausi, telah berpulang.
"Satu jam kemudian saya mendapat kabar Vicky meninggal. Ya sedih dan terpukul saat itu. Tapi gimana ya, kenyataannya kan seperti itu. Saya berusaha sabar meski terus menangis," ungkapnya.
Setelah proses administrasi rumah sakit selesai, jenazah Vicky kemudian dibawa ke Jember. Jenazah pria yang meninggal di usia 34 tahun itu dimakamkan di pemakaman keluarga di Jember.
"Dimakamkan Senin petang di pemakaman keluarga yang ada di belakang rumah," tuturnya.