Begini Kisah Pengalaman Gaib Bung Karno yang Juga Pernah Jadi "Dukun" Saat Dibuang ke Bengkulu

Begini Kisah Pengalaman Gaib Bung Karno yang Juga Pernah Jadi "Dukun" Saat Dibuang ke Bengkulu

Pada masa penjajahan Belanda. Bung Karno sempat dibuang oleh pemerintah Hindia Belanda ke Bengkulu. Di sana, presiden pertama RI ini malah dianggap sebagai 'dukun' yang menjadi rujukan warga untuk meminta nasihat dan berobat.

Bung Karno dianggap sebagai 'orang pintar' yang punya status lebih tinggi daripada masyarakat umumnya. 

Dalam buku "Bung Karno, Serpihan Sejarah yang Tercecer," penulis menjelaskan bahwa Bung Karno kerap dimintai nasihat spiritual dan mengobati warga.

Ia tidak hanya dimintai nasihat spiritual, tetapi dimintai juga mengobati sejumlah warga yang terserang penyakit," ungkap Roro Daras si penulis.

Rumah Bung Karno saat diasingkan ke Bengkulu (bengkulutoday.com)

# Pernah Kedatangan Seorang Gadis yang Menangis 

Pernah pula suatu hari, ada seorang gadis yang menangis sambil meraung-raung meminta pertolongan Bung Karno. 

Kata gadis itu, ia sudah tujuh bulan tidak menstruasi.

Dengan bingung, Sukarno pun berkata, "“Apa yang dapat saya lakukan? Saya bukan dokter.” 

“Bapak menolong semua orang. Bapak adalah juru selamat kami. Saya percaya kepada bapak, dan saya merasa sangat sakit. Tolonglah… tolonglah saya… tolooong….”

Karena kasihan dan tak ingin mengecewakan si gadis yang sudah mendatanginya. Bung Karno pun kemudian berusaha. Ia berkonsentrasi dan membacakan surat pertama Alquran ditambah dengan doa-doa.

Ajaibnya, keesokan harinya si gadis bisa menstruasi lagi. Kabar tentang peristiwa ini pun tersiar. Bung Karno kemudian semakin dikenal sebagai 'dukun'.

# Tukang Perah Susu yang Kesulitan Uang

Selain kisah gadis yang tak kunjung menstruasi. Ada juga kisah lain dari si tukang susu yang kesulitan uang. 

Karena sudah bingung dan putus asa harus mencari uang ke mana. Si tukang susu ini pun kemudian mendatangi Sukarno. Ia kemudian menyampaikan keluhannya pada Sukarno dan memohon pertolongan.

Bung Karno kemudian meminta si pemerah susu menunggu. Di balik bilik, Bung Karno mengambil satu baju miliknya dan keluar lewat pintu belakang untuk menggadaikan bajunya. 

Baju tersebut terjual tiga Rupiah enam puluh sen. Sesuai jumlah yang dibutuhkan si pemerah susu.

# Memiliki Kemampuan Supranatural Sejak Kecil



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"