Saat bulan Ramadan, semua orang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Mulai dari memperbanyak ibadah, berbagi makanan, hingga mengirimkan doa untuk orang-orang terkasih yang sudah terlebih dahulu meninggalkan dunia. Tradisi itu disebut dengan ziarah.
Biasanya, jelang dan selama bulan Ramadan, makam Habib Hasan Al Hadad atau Mbah Priok adalah salah satu objek wisata religi yang banyak diziarahi. Bahkan, nggak cuma umat muslim aja. Ada juga peziarah yang berasal dari kalangan non-muslim. Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok juga sering berkunjung ke makam tersebut.
Tempat tersebut berada di Jl. Jampea No.6, RW.1, Koja, Tj. Priok, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
"Persentase yang berziarah kira-kira bisa 60 (muslim) berbanding 40 (non-muslim). Saya sendiri pernah menjamu tamu seorang biarawati," ujar Ketua Bidang Keagamaan Yayasan Maqom Keramat Syech Sayyid Mbah Priok, Mustafa Kamal, dilansir dari Antara, Jumat (23/4/2021) lalu.
Menurut Mustafa perbedaan kepercayaan dikesampingkan saat menyambut peziarah, karena tujuannya sama yaitu mendapatkan rida Allah.
Perbedaan cara ibadah juga tidak menjadi penghalang untuk berziarah atau bermunajat di Makam Mbah Priok. Mustafa mengatakan boleh saja berdoa sesuai ajaran agama masing-masing.
"Saya bilang, boleh, kan bermunajat kepada Tuhan-nya. Kalau begitu kan soal keyakinan, soal persepsi masing-masing. Maka semua yang bermunajat tujuannya sama, kita beragama tujuannya satu, yakni menggapai ridha Allah," kata Mustafa.
Hanya satu syarat yang harus dipenuhi peziarah, yaitu berpakaian sopan dan menutup aurat.
Sayangnya, untuk saat ini, kegiatan ziarah masih dibatasi karena masih dalam pandemi Covid-19. Acara yang berpotensi menghadirkan kerumunan sementara ditiadakan.