Batu Petir Ponari : Apakah Masih Ampuh Setelah 10 Tahun Berlalu?

Batu Petir Ponari : Apakah Masih Ampuh Setelah 10 Tahun Berlalu?

Masih ingat kisah batu petir Ponari, dukun cilik asal Megaluh, Jombang, Jawa Timur, dengan batu petir ajaibnya yang sempat memicu kehebohan nasional itu?

Peristiwa ajaib ini dimulai pada tahun 2009, saat Ponari yang masih SD, sekitar usia 9 tahun menemukan batu berwarna coklat saat keluar rumah. Hujan sangat deras terjadi di desanya kala itu. Ponari kemudian membawa batu yang baru saja ia temukan.

Batu petir Ponari tersebut, katanya ditunggui oleh dua makhluk gaib, laki-laki dan perempuan bernama Rono dan Rani. Dua makhluk gaib itulah yang disebut-sebut memberikan pesan khusus kepada Ponari untuk menolong orang sakit melalui batu tersebut.

Batu yang tersambar petir (vernonmorningstar.com)

Batu tersebut sempat disambar petir yang menggelegar keras sebelum akhirnya gosong dan diambil Ponari. Katanya, ketika menyentuh batu itu ada sensasi panas di sekujur tubuh ponari.

Bayangkan kamu nemu batu yang habis kesamber petir? Kira-kira bakal kamu tinggal apa bawa pulang gengs?

Beberapa hari berselang, kabar kesaktian batu petir Ponari menyeruak. Dari mulut ke mulut berita tentang kesaktian batu petir Ponari menyebar dengan cepat hingga pada ribuan orang tiap hari datang ke rumahnya untuk berobat. Mereka rela berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan batu petir Ponari. Teknik pengobatan yang dilakukan Ponari adalah mencelupkan batu petir ke dalam air, lalu air diminum oleh orang yang mencari kesembuhan.

Bahkan lantaran berdesak-desakan, beberapa pasien meninggal dunia setelah terinjak-injak pasien lain ketika ingin berobat. Dari praktik pengobatan yang mengandung unsur klenik itu, keluarga Ponari menjadi kaya raya. Ponari bahkan sampai mendapatkan uang Rp 1 miliar lebih dari pasien yang datang.

Batu petir Ponari menggantikan dokter (readersdigest.ca)

Ponari mampu membangun rumah permanen. Uang yang ada juga digunakan untuk membeli lahan persawahan beberapa hektare, sepeda motor, dan perabotan rumah tangga.

Lalu bagaimana Ponari sekarang? Kini praktik pengobatan Ponari memang masih berlangsung.

Ia tetap memberi pengobatan dengan teknik yang sama, menggunakan batu petir Ponari dan air kepada orang yang datang ke rumahnya. Ponari juga sempat tidak lulus Sekolah Dasar (SD) karena terlalu sibuk mengobati pasiennya kala itu. 

Kini, si dukun cilik itu telah beranjak dewasa. Sekarang dia hidup lebih bahagia sebagai anak biasa. Meskipun sudah sepi pengunjung yang ingin berobat, ia mengaku lebih senang dengan hidupnya yang sekarang.

Banyak yang rela antri demi batu petir Ponari (scmp.com)

Dulu, meskipun punya banyak uang tapi ia tidak ada waktu untuknya berinteraksi dengan keluarga. Ternyata menjadi kaya juga tidak menjamin kita bisa hidup bahagia gengs. Justru kita bisa bahagia hanya dengan menjalani kehidupan biasa yang normal. Bahkan kehidupan semacam ini tidak dimiliki semua orang.

Menurut Ponari, ia sekarang lebih senang menghabiskan waktu untuk bermain game. Ponari memiliki cita-cita ingin menjadi pengusaha. Ia ingin memiliki lahan dan perkebunan, lalu berjualan buah-buahan. Tidak lagi ingin meneruskan kegiatannya untuk menyembuhkan orang.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"