Jeremy Bassis, seorang profesor dalam bidang teknik iklim dan ruang angkasa, baru saja menemukan sebuah penelitian bahwa gletser kiamat yang ada di Antartika Barat akan runtuh.
Ia menggambarkan bahwa es layaknya kue dadar yang berleleran di penggorengan. Apabila es tersebut menyebar dan menipis, maka proses peruntuhan pun akan semakin cepat.
Ia juga menjelaskan bahwa ketinggian tebing es telah berada di titik tertentu dan kapan saja bisa hancur akibat berat yang dimiliki tebing itu sendiri. Sedangkan, gletser yang ada di Antartika Barat tersebut berukuran Florida, yakni sekitar 74.000 mil persegi. Dan ukuran ini dianggap mencapai titik yang dapat mengabikabtkan keruntuhan.
Menurut penelitian, memprediksi gletser merupakan hal yang rumit. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi seperti tekanan, pergeseran, perubahan suhu dan air, hingga aliran air cair.