Apa yang dilakukan manusia semasa hidup akan dibalas ketika ia meninggal dunia kelak. Tak jarang balasan tersebut sudah terlihat sejak sang jenazah akan dimakamkan. Seperti kisah berikut ini.
Diketahui jenazah seseorang selalu gagal dimakamkan. Sebab selalu ada ular besar dalam liang lahadnya. Bahkan para penggali kubur sudah berkali-kali berpindah tempat.
Bagaimana bisa seekor ular besar terus berada di liang lahad orang yang hendak dikuburkan? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Kisah ini dikutip dari kitab 'Uyun Al-Hikayat min Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir az-Zahidin (500 Kisah Orang Sholeh Penuh Hikmah) karya Imam Ibnul Jauzi, seorang ulama masyhur abad ke-6.
Dalam kitab tersebut diceritakan, kisah Abdul Hamid bin Mahmud ketika bersama Ibnu Abbas. Saat itu, mereka berdua ditemui oleh seseorang. Orang itu penasaran dengan peristiwa yang menimpa dirinya ketika menunaikan ibadah haji dan salah seorang temannya yang meninggal di bukit Shafa.
Singkat cerita, orang tersebut hendak memakamkan temannya itu dan meminta bantuan para penggali kubur. Dari sinilah keanehan itu bermula.
Setelah tanah digali, di liang lahad temannya tadi muncul ular besar berwarna hitam. Mereka berpikir, mungkin itu merupakan hal yang biasa saja. Bisa jadi liang lahad itu merupakan sarang dari ular besar tersebut. Mereka pun berpindah, menggali ke tempat lain lagi.
Anehnya, ketika berada di tempat baru, usai dilakukan penggalian dan jenazah siap dikuburkan, muncul ular besar lagi dan berada di liang lahad itu. Mereka pun saling berpandangan. Apakah ini merupakan kebetulan?
Para penggali pun penasaran. Mereka akhirnya membuat galian baru di tempat yang lebih jauh dari posisi semula. Pikir mereka, di liang lahad baru tidak mungkin ada ular atau binatang lain yang akan menganggu prosesi pemakaman. Maka, para penggali kubur itu pun terus menggali. Perlahan demi perlahan hingga dalam.
Sungguh di luar dugaan, ketika galian sudah dalam, ular besar berwarna hitam yang serupa juga ada di sana. Janggal sekali ini, pikir para penggali kubur.