Apakah di Indonesia Ada Jenderal Bintang Lima? Ini Faktanya

Apakah di Indonesia Ada Jenderal Bintang Lima? Ini Faktanya

Tidak sedikit perwira TNI yang bisa berpangkat Jenderal Bintang Lima . Sebab beberapa petinggi TNI berpangkat jenderal hanya memiliki pangkat Jenderal Bintang Satu, Jenderal Bintang Dua, Jenderal Bintang Tiga, dan Jenderal Bintang Empat yang biasanya menjadi Panglima TNI.

Di Indonesia terdapat tiga orang yang mendapat pangkat Jenderal Bintang Lima. Ketiganya sudah resmi mendapat pangkat itu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1997. Mereka adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman, Jenderal (Purn) Abdul Haris Nasution, dan Jenderal (Purn) Soeharto.

Ketiganya dianggap sebagai perwira tinggi terbaik yang tidak pernah berhenti dalam perjuangannya dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka juga perwira tinggi terbaik yang pernah memimpin perang besar dan berhasil dalam menjalankan tugasnya. Dan perwira tinggi terbaik telah berhasil meletakkan dasar-dasar perjuangan ABRI.

Jenderal Bintang Lima (Sripoku.com)

Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman memiliki nama asli Raden Soedirman. Ia lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah. Sudirman wafat pada 29 Januari 1950. Dalam karier militernya, Sudirman pernah menjadi panglima sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Bayangkan saja saat mendapat gelar itu Sudirman baru berusia 31 tahun.

Sudirman juga pernah menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel, Panglima Besar TKR/TNI dan puncaknya ketika mendapatkan gelar sebagai Jenderal Besar Bintang Lima.

Jenderal Abdul Haris Nasution

Berikutnya ada Jenderal Abdul Haris Nasution atau AH Nasution. Nasution yang lahir pada tahun 1918 dan wafat tahun 2000 mendapatkan gelar Jenderal Bintang Lima karena prestasinya sebagai mantan pimpinan militer Angkatan Darat. Nasution pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat dan Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia.

Sosok yang ikut berperang lawan Belanda dibeberapa agresi militer, pernah hampir menjadi korban G30S/PKI tahun 1965. Kala itu Nasution menjadi target pasukan Cakrabirawa yang ingin membawanya ke Lubang Buaya. Namun Nasution berhasil melarikan diri ke bangunan di sebelah rumahnya. Sayangnya dalam peristiwa itu anak Nasution, Ade Irma Suryani menjadi korban.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"