Ketika musim hujan tiba, dapat dijamin akan selalu ada satu orang yang mengeluh kedinginan, bahkan ketika mereka mengenakan jaket tebal. Namun ada juga orang yang masih mengeluh kepanasan meskipun cuaca sangat dingin. Hal ini sebenarnya disebabkan oleh struktur genetik setiap orang.
Daya tahan tubuh manusia terhadap dingin bergantung pada sel-sel yang terdapat di otot. 'Otot tidak dapat berfungsi tanpa menghasilkan panas,' kata Daniel Ricquier, profesor biokimia di Universitas Paris-Descartes.
Alpha-actinin-3: protein yang membuat perbedaan
Karolinska Institutet di Swedia melakukan penelitian mengenai hal ini. Mereka membuat banyak pria mengapung di air dingin, sehingga mereka bisa mempelajari aktivitas listrik otot.
Mengapa mereka melakukan ini? Untuk memahami mengapa beberapa orang lebih sensitif terhadap dingin dibandingkan yang lain. Jawabannya cukup sederhana yaitu alpha-actinin-3, protein yang mungkin ada atau tidak ada di otot kita.
Jika ototmu kekurangan alfa-aktinin-3, kecil kemungkinanmu akan merasa kedinginan. Mengapa? Karena ototmu berkontraksi dengan lambat, yang berarti lebih sedikit energi yang dikeluarkan, sehingga menghasilkan ketahanan yang lebih baik terhadap dingin. Jika kamu memiliki alpha-actinin-3, ototmu berkontraksi lebih cepat, membuatmu lebih sering merasakan dingin.
Tiga Alasan Lainnya
Protein ini bukan satu-satunya penjelasan mengapa beberapa orang lebih sering merasa kedinginan dibandingkan yang lain. Berikut tiga alasan lainnya:
1. Metabolisme
Jika kamu memiliki metabolisme yang relatif cepat, tubuh akan menggunakan lebih banyak energi, memanaskan otot, yang kemudian membuat rasa dingin berkurang. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki aliran darah yang baik.
2. Lemak tubuh
Lemak tubuh, atau nama ilmiahnya: jaringan adiposa, merupakan pelindung yang sangat baik dari hawa dingin karena memberikan lapisan perlindungan ekstra.
3. Pria dan wanita
Rasa dingin diatur oleh hormon testosteron, yang jumlahnya lebih banyak pada pria dibandingkan pada wanita. Artinya, wanita lebih sering merasakan kedinginan dibandingkan pria.
Nah, sekarang sudah jelas kan kenapa satu orang dengan orang yang lain bisa berbeda ketahanannya terhadap panas?