5. Kebencian ekstrem disebabkan rasa takut
Psychology Today melaporkan bahwa kebencian ekstrem biasanya didasarkan atas rasa takut. Rasa takut itu umumnya datang dari mekanisme bertahan hidup manusia.
Dari jaman baheula, manusia juga selalu diliputi rasa takut, makanya, takut itu naluri manusia paling primitif. Manusia lebih ingin menghindari bahaya karena takut pada apa pun halnya yang tampak berbeda.
6. Rasa takut kemudian menciptakan keyakinan negatif terhadap kelompok lain
Dr. Renee Carr, seorang psikolog dan penasihat politik, mengatakan bahwa mereka merasa tidak aman dan terancam. Mereka kemudian mengembangkan pikiran dan perilaku yang defensif.
Caranya? Ya, mereka menciptakan keyakainan berlebihan dan negatif terhadap ras lain. Mereka akhirnya membenarkan tindakan mereka untuk mengamankan keselamatan dan kelangsungan hidup mereka sendiri.
7. Kebencian ekstrem muncul akibat kebutuhan mereka untuk merasa "dimiliki"
Mereka yang "terpapar" kebencian dalam tingkat yang ekstrem termotivasi oleh kebutuhan akan kepemilikan dan cinta. Dua hal itu memang kebutuhan dasar manusia untuk hidup.
Bagi sebagian orang, mereka yang kesulitan untuk membentuk hubungan interpersonal (hubungan antarmanusia) akan mengidentifikasi diri mereka sebagai kelompok esktrimis.