Akibat Dosa di Masa Lalu, Kakek yang Hidup Sebatang Kara Ini Ditangkap Polisi dalam Kondisi Memprihatinkan

Akibat Dosa di Masa Lalu, Kakek yang Hidup Sebatang Kara Ini Ditangkap Polisi dalam Kondisi Memprihatinkan

Mungkin orang-orang akan menaruh rasa kasihan pada seorang kakek tua yang hidup sebatang kara. Apalagi kalo kakek itu malah ditangkap oleh polisi kemudian.

Orang-orang tentu akan bertanya-tanya tentang apa yang telah diperbuatnya sehingga harus diciduk polisi. Sebab kondisinya selama ini juga cukup memprihatinkan.

Nah, mungkin orang akan menyimpan kembali rasa kasihannya terhadap kakek yang sudah sepuh ini. Sebab selama ini, kakek itu telah menjadi buronan selama puluhan tahun.

Ilustrasi, kakek yang hidup sebatang kara ditangkap polisi (straittimes.com)

Kakek itu ditangkap di kediamannya pada April 2018 lalu. Penangkapannya kemudian diketahui berkaitan dengan dosa-dosanya di masa lalu.

Dikutip dari The Sun, masa lalu kakek berusia 72 tahun itu ternyata sangat suram. Hidupnya di masa muda penuh dengan dosa yang sulit untuk diampuni.

Pria tua yang sudah renta bernama Joseph DeAngleo ternyata adalah seorang pembunuh berdarah dingin. Polisi pun tak sembarangan menangkapnya karena telah memegang bukti kecocokan DNA Joseph DeAngelo atas beberapa kasus pembunuhan.

Waktu mudanya, kakek DeAngelo memiliki sejumlah kasus pembunuhan berantai. Dia juga melakukan pemerkosaan yang mengerikan di Negara Bagian California, Amerika Serikat.

Kakek itu ternyata pelaku puluhan tindak kejahatan di California (newindianexpress.com)

Laporan menyebutkan bahwa tindakannya itu telah dilakukan selama 40 tahun. Hebatnya, dalam kurun empat dekade itu, kedok laki-laki itu tak perna terungkap.

Kakek Joseph DeAngelo harus bertanggung jawab atas 12 kasus pembunuhan, 45 kasus pemerkosaan, dan lebih dari 120 perampokan tempat tinggal. Semua itu terjadi antara tahun 1976 hingga 1986 silam.

Jennifer Carole, salah satu putri dari orang tua korban pembunuhan tak menyangka bahwa pelaku pembunuhan orang tuanya bisa tertangkap. Ya, meski dirinya harus menunggu hingga puluhan tahun.

Carole sama sekali tak mengira jika orang yang memukul dan membunuh ibunya mungkin sudah mati dalam beberapa dekade. Tapi nyatanya, pelaku pembunuhan itu masih hidup di tengah masyarakat, meski kondisinya memprihatinkan.

Kakek DeAngelo memiliki dosa masa lalu yang sulit diampuni (insiderhook.com)

Usaha penangkapan pelaku pembunuhan ini pernah digelar tahun 2016 lalu. Demi menangkap pelaku pembunuhan itu, FBI mengadakan sayembara dengan hadiah sebesar 50.000 dollar AS. Hadiah itu akan diberikan kepada siapa saja yang bisa mengungkap serangkaian kasus dan identitas pelaku.

FBI sendiri menggambarkan pelaku pembunuha itu sebagai laki-laki berkulit putih. Tingginya sekitar 6 kaki dengan rambut pirang atau cokelat muda.

Laporan kejahatan pertamanya terjadi pada 18 Juni 1976 silam. Saat itu, korban tengah tertidur dengan putranya yang masih balita. Sementara suaminya pergi untuk bekerja.

Pelaku kejahatan itu kemudian beraksi menggunakan topeng. Dia berdiri di ambang pintu kamar sambil memegang pisau daging besar. Dia pun menyinari wajahnya dengan senter biar sangar.

Kasus kejahatan pertamanya terjadi pada tahun 1976 silam (columbian.com)

Korban dan putranya itu kemudian disekap dengan cara diikat menggunakan tali sepatu. Mata korban ditutup dan mulutnya disumpal dengan robekan seprai.

Tak lama kemudian, putranya dipindahkan dari tempat tidur. Setelah itu, Joseph DeAngelo melakukan aksinya. Nah, itu baru kasus kejahatan pertama dari sekian banyak lainnya di AS.

Joseph DeAngelo kemudian teridentifikasi sebagai seorang mantan perwira polisi tahun 1970 di Auburn, California. Dia kemudian dipecat karena dituduh mengutil.

Joseph DeAngelo di masa muda (josephdeangelo.wordpress.com)

Setelah itu, DeAngelo bekerja selama 27 tahun di sebuah pusat distribusi untuk toko kelontong. Dia pun baru pensiun beberapa tahun lalu.

Gak disangka, kasus pembunuhan dan sejumlah tindak kejahatannya terungkap setelah puluhan tahun jadi buronan.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"