Namun, Dora menyatakan renovasi itu tidak bertujuan untuk menghadapi kobaran api. Dia bahkan mengaku heran karena rumahnya masih tetap utuh padahal semua rumah tetangganya hancur luluh lantak.
Lebih lanjut, Dora menjelaskan kalau rumah berusia 100 tahun itu dulunya milik pemegang buku untuk karyawan Pioneer Mill Co., sebuah perkebunan gula yang beroperasi di Lahaina sejak 1800-an.
Dora mengungkapkan rumah tersebut 100 persen terbuat dari kayu, jadi tidak tahan api atau apa pun. Saat merenovasi rumah atap merah itu, Dora mengganti atap dengan bahan aspal dan logam berat.
Sebelumnya, rumah itu memiliki atap berbahan kayu dan timah. Mereka kemudian merenovasi tanah di rumah itu dengan mengganti batu hingga garis bawah atap, yang menjorok 36 hingga 40 inci.
Mereka juga mengurangi dedaunan yang biasanya memenuhi rumahnya. Lagi-lagi, mereka tidak memiliki pikiran untuk mengurangi risiko kebakaran. Mereka hanya khawatir rayap menyebar ke rangka kayu.
"Kami menyukai bangunan tua, jadi kami hanya ingin menghormati bangunan itu. Dan kami tidak mengubah bangunan itu dengan cara apa pun - kami hanya merestorasinya," ungkap Dora Atwater Milikin.
Sebelumnya, media lokal menyebut seorang warga bernama Pattie Tamura yang diketahui keluarga pemilik rumah itu mengatakan rumah tersebut masih berdiri utuh dan kokoh karena dinding betonnya.
Tamura mengungkapkan kalau rumah itu dibangun oleh kakeknya menggunakan semen untuk menahan bencana dan serangan rayap. Netizen pun dibuat takjub dengan peristiwa rumah merah yang utuh itu.