Membicarakan diri sendiri hingga menyombongkan diri mungkin merupakan kebiasaan gugup bagi seseorang yang merasa sangat gugup selama percakapan. Mereka mungkin merasa canggung, minder, atau mencoba mengisi keheningan yang canggung dan melanjutkan percakapan.
4. Mereka memiliki keterampilan sosial yang buruk
Keterampilan sosial yang buruk juga dapat menjadi akar penyebab perilaku sosial yang tidak pantas bagi sebagian orang yang rentan terhadap promosi diri. Memahami isyarat sosial adalah salah satu keterampilan sosial terpenting yang diandalkan orang untuk mengetahui perasaan orang lain selama percakapan. Orang yang tidak memiliki keterampilan ini lebih cenderung mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyinggung atau mengganggu orang lain.
5. Kurang memiliki empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang mungkin mereka pikirkan, rasakan, dan alami. Sifat membual, meninggikan diri, dan narsistik lebih umum terjadi pada orang yang memiliki nilai empati rendah.
8. Mereka memiliki masalah superioritas atau inferioritas
Kebanyakan orang yang suka menyombongkan diri tidak benar-benar percaya bahwa mereka lebih unggul dari orang lain. Bagi seseorang yang memiliki superioritas kompleks, menyombongkan diri bisa jadi merupakan cerminan dari pandangan positifnya yang tidak realistis terhadap dirinya sendiri. Membual juga bisa disebabkan oleh rasa rendah diri, yang mungkin menggunakan kesombongan sebagai mekanisme pertahanan untuk menyembunyikan kelemahan atau rasa tidak amannya dari orang lain.
9. Mereka ingin menjadi pusat perhatian
Menyombongkan diri sering kali merupakan perilaku mencari perhatian yang cukup kentara.