Nggak ada satu pun anak di dunia ini yang ingin besar di tengah kondisi broken home. Bagaimanapun, kehadiran kedua orang tua akan menjadi nikmati tersendiri yang menjadi pengalaman berkesan bagi kalian.
Namun apa adanya, di situlah takdir Tuhan bekerja. Ia menempatkanmu di tengah kondisi tersebut. Hingga akhirnya, psikologi anak broken home pun akan menjadi berbeda dengan psikologi anak pada umumnya.
Tumbuh dan dibesarkan di tengah kondisi seperti itu tentu berat. Namun, bukan berarti hidup yang nggak bisa dijalani. Nggak perlu putus asa, gengs. Coba deh lakuin 5 hal di bawah. Dan semoga psikologi anak broken home bisa tumbuh sebagaimana anak pada umumnya.
Banyak pelajaran yang bisa kamu dapatkan. Pelajaran yang tentunya membedakan tingkat kedewasaanmu dengan anak lain yang tumbuh dengan perhatian penuh dari orang tua.
Pelajaran untuk menjadi orang ikhlas dan sabar
Menjadi orang yang ikhlas dan sabar itu bukanlah hal yang mudah. Jika hanya diucapkan, mungkin terkesan gampang. Namun berbeda kalo dijalankan.
Kesendirian dan sakit hati yang kamu rasakan akan membuatmu lebih dewasa dari orang lain. Tentu dengan catatan, kamu menghadapi setiap cobaan itu dengan optimis dan positif thinking.
Pasrah dan percaya kepada rencana Tuhan
Bagaimana sikap optimis dan positif thingking bisa dibangun? Salah satunya adalah dengan mempercayai bahwa kehidupan yang kamu jalani adalah takdir dari Tuhan. Setelah itu, percaya saja kalo Tuhan udah mempersiapkan semua yang terbaik untukmu.