Bagi para pemudik asal Sumatera, nama Jembatan Kelok Sembilan sudah tidak asing lagi didengar. Jembatan ini menjadi lokasi transit dan ikon wisata. Dinamakan kelok sembilan lantaran medan jalan ini berkelok-kelok melewati perbukitan di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Awalnya, jalan itu membentang lurus sepanjang 300 meter dengan lebar jalan lima meter yang mulai dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1908-1914. Namun, sejak tahun 2003 mulai dilakukan pembangunan Jembatan Kelok Sembilan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan konsep green construction yang berada di wilayah cagar alam. Jembatan tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp580 miliar dan dikerjakan dalam kurun waktu sepuluh tahun.
Masing-masing enam jembatan Kelok Sembilan memiliki panjang yang berbeda. Jembatan pertama dengan panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter, jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat 462 meter, jembatan kelima 31 meter, dan jembatan keenam 156 meter. Seluruh jembatan memiliki lebar 13,5 meter dan memungkinkan para pengendara untuk parkir kendaraan di sisi jembatan.
Ada yang udah pernah lewat?