Secara pengertian, cuaca adalah hasil dari proses bumi untuk menyeimbangkan energi. Udara panas berpindah dari arah khatulistiwa yang memiliki surplus, ke kedua kutub lain, yang sedang dalam kondisi kekurangan energi.
Itulah penjelasan dari kepala Institut Meteorologi di Universitas Bonn, Andreas Bott.
Dan kini, rekor cuaca ekstrem terus menerus dicatat dari berbagai negara. Pada tanggal 18 Januari lalu, dilansir dari CNN.com, Australia dilanda musim panas ekstrem dengan catatan suhu mencapai 40 derajat Celcius selama 6 hari, terhitung sejak tanggal 12 hingga 18 Januari.
Sedangkan di belahan bumi yang lain, negeri Paman Sam tengah diterjang oleh 'polar vortex'. Dikutip dari Scijinks.gov, polar vortex adalah aliran udara dingin yang memiliki tekanan rendah dan berpindah tempat dari kutub utara dan selatan Bumi secara bergantian. Aliran udara ini berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Akibat dari fenomena ini, negara bagian Chicago dilanda musim dingin dengan suhu mencapai minus 28 derajat Celcius. Yang lebih mengagumkan, di wilayah sekitar Ontario, suhu udara bahkan pernah tercatat mencapai 54 derajat Celcius.
Dengan kondisi yang mengancam keselamatan manusia ini, pemerintah setempat pun meminta warganya untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Dan akibat waktu senggang yang harus dilewati, banyak warga mulai mengirimkan dampak dari polar vortex di media sosial. Mulai dari toilet yang meledak, hingga gaya rambut es.
Berikut adalah pengaruh cuaca ekstrem yang diabadikan dan dibagikan netizen di media sosial. Ngeri, cuy!
Foto danau di Michigan yang membeku dan diambil dari pesawat. Ngeri!