15 Kata-Kata Perpisahan yang Menyentuh Hati untuk Dikirim ke Mantan

15 Kata-Kata Perpisahan yang Menyentuh Hati untuk Dikirim ke Mantan

Perpisahan dengan pasangan bisa jadi sejalan dengan kesedihan, penderitaan, ketidakrelaan, dan ketidaknyamanan. Ya, siapa sih yang suka menghadapi perpisahan, apalagi kalau itu terjadi dengan orang yang paling kamu sayangi.

Perpisahan bisa jadi momen yang dramatis untukmu dan mungkin kamu ingin mengirimkan kata-kata perpisahan untuk dia. Daripada bingung, tinggal contek aja kata-kata perpisahan berikut.

Ketika kamu memilih untuk melepaskannya

Ketika kamu memilih untuk melepaskannya Patah hati (shutterstock)

1. Aku ingin memintamu untuk bertahan. Tapi aku tahu kamu ingin pergi meninggalkanku. Karena itu, aku kabulkan permintaanmu dengan mengucapkannya lebih dulu, kita sampai di sini saja.

2. Kita berharap takdir menyatukan jalan hidup kita sehingga kaki-kaki ini dapat berjalan beriringan dalam setapak jalan yang sama. Namun ternyata, ujungnya menemukan jalan buntu. Artinya kamu dan aku harus berpisah dan melanjutkan hidup dengan jalan yang berbeda.

3. Kini hanyalah waktu yang akan mengerti bahwa perpisahan ini sangatlah berat. Tapi aku berharap semoga cerita cinta kita akan selalu menjadi kenangan indah dan tersimpan di memori aku dan kamu

4. Bagian terberat dari sebuah perjalanan adalah perpisahan. Kesediaan meninggalkan masa lalu yang tiada di masa depan. Belajarlah dari semua yang telah terjadi dan mengertilah. Bahwa jawaban adalah tak akan selalu dengan terus bertahan, melainkan dengan melepaskan genggaman untuk sebuah kesempatan baru di masa depan.

5. Akan aku buang semua bagian sedih dan menyakitkan antara kita dan hanya menyisakan semua bagian yang indah saja. Agar suatu hari nanti aku bisa tersenyum apabila teringat tentang kisah kita berdua.

Ketika dia meninggalkanmu

Ketika dia meninggalkanmu Melepaskanmu (entitymag.com)

6. Ketika ketulusanmu sudah tidak lagi dihargai, balas dia dengan keikhlasan. Dan setelah itu pergilah sejauh-jauhnya, tanpa pernah lagi menengok kebelakang. Tanpa pernah mengingat lagi dan buanglah bagian yang kelam. Lupakan dan teruslah melangkah untuk masa depan.

7. Kau menghujaniku dengan butiran air matamu, tapi kau juga pernah tertawa dalam pelukku. Kau pernah menjadi terang dalam gelapku, saat tersesat, tapi kau juga pernah menyentuh rasa sakitku.

8. Tertalu letih tubuh ini, berjalan menelusuri ribuan detik yang terhampar. Terlalu enggan kaki ini, untuk terus melangkah tuk meraih dan menggapai. Sayatan dikulit teras begitu sangat menyakitkan, sedangkan luika di dalam dada terasa kian menganga.

9. Lelah, jiwaku meradang, tak kuasa lagi aku untuk bertahan. Kini kesedihan telah menyelimuti sekujur badan, penyesalan terasa sangat menyesakkan. Tak ingin, tak ada lagi yang ku inginkan, aku telah lelah capai batasku, kini ku akhiri semua perjuangan bersamamu.

10. Akan ku buat kau membenciku, agar lebih mudah untukmu, agar dapat kau lanjutkan langkahmu. Agar bisa kau gantikan posisiku di hatimu dengan orang lain, yang jauh lebih baik dari pada aku. Yang terakhir yang aku bisa lakukan untukmu seseorang yang paling kau cintai.

Ketika kamu akhirnya merelakan perpisahan ini

Ketika kamu akhirnya merelakan perpisahan ini Merelakan perpisahan (evanmarckatz.com)

11. Terima kasih untuk kamu yang telah hadir dalam hidupku dan telah mengajarkan kedewasaan. Berucap syukur atas nikmat dan hikmah dari pendewasaan yang terberikan oleh waktu, usai sudah perjalanan bersama bayangan waktu.

12. Perpisahan itu akan selalu datang, karena kita pernah berjumpa, bersama dalam setiap canda tawa dan merasakan bahagia. Setiap air mata yang jatuh pada hari ini, akan menjadi saksi bahwa telah ada jalinan erat yang pernah kita jalani.

13. Rasa sakit, rasa kecewa, penyesalan dan air mata semuanya pasti akan terasa berat saat ini. Tetapi tak apa apa, tak ada yang sia-sia karena ada pelajaran berharga di situ untuk masa depan. Maka relakanlah untuk semua bagian yang telah berlalu, semua tak akan kembali karena langkah ini akan berjalan entah kita menangis atau tertawa.

14.  Di akhir perjalanan sekalipun tak lagi bersama, ada satu nama yang tak akan bisa tergantikan. Entah seberapa hebat kau berusaha untuk melupakan, tetapi nama itu selalu ada, itulah cinta sejati.

15. Masa lalu canda, tawa, tangis, rasa sakit mimpi-mimpi dan harapan. Semua pernah terucap dan terjadi kini akan menjadi kenangan, seperti sungai yang mengalir menuju lautan. Maka lautan itulah hatiku yang akan selalu menyimpan kenangan bersamamu hingga akhir nafasku, nanti.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"