12 November 1945: Soedirman Terpilih Menjadi Panglima Besar TKR, Berikut Biografinya!

12 November 1945: Soedirman Terpilih Menjadi Panglima Besar TKR, Berikut Biografinya!

Tanggal 12 November adalah hari bersejarah loh. Ini jadi hari spesial mengenang saat Jenderal Soedirman terpilih menjadi panglima TKR pada tahun 1945 dulu.

Dalam rangka mengenang jasa-jasanya, yuk simak biografi Jenderal Soedirman. Biar kita makin ngerti sejarah Indonesia nih.

Jenderal Soedirman sendiri adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang punya jasa besar bagi kemerdekaan. Beliau bernama lengkap Raden Soedirman tapi lebih sering disebut Jenderal Soedirman saat ini.

Beliau berasal dari Jawa Tengah dan keluarganya cukup terpandang. Kelahiran Soedirman tepatnya pada 24 Januari 1916 di Purbalingga (Bodas, Karangjati).

Sejak kecil, wibawa Soedirman sudah kebentuk. Beliau dikenal punya tutur kata yang sopan dan punya jiwa kepimimpinan yang bagus.

1. Masa Muda dan Pendidikan Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman (kaskus.co.id)

Soedirman bersekolah di HIS (Hollandsch Indlandsche School) di usia tujuh tahun. Lalu, beliau pindah ke Taman Siswa di tahun ke-7.

Tetapi, karena Taman Siswa dianggap nggak resmi atau ilegal sama pemerintah Belandda, Soedirman lalu pindah ke Sekolah Wirotomo.

Beliau dikenal taat beribadah dan belajar agama Islan dari Raden Muhammad Kholil. Bahkan, dia pernah turut serta mendirikan Hizbul Wathan (organisasi Islam milik Muhammadiyah) dan jadi pimpinan cabang Cilacap.

2. Balik ke Cilacap Jadi Guru dan Menikah

Jenderal Soedirman (wikipedia.org)

Jiwa kepemimpinan Soedirman emang nggak diragukan lagi. Beliau dulunya pernah belajar di Kweekscool. Ini merupakan sekolah khusus calon guru milik Muhammadiyah. Tapi, akhirnya berhenti karena nggak ada biaya membayar pendidikan.

Setelah itu, beliau pulang ke Cilacap dan menjadi guru di SD Muhammadiyah. Di Cilacap, Jenderal Soedirman ketemu sama temen sekolahnya, yaitu Alfiah. Akhirnya mereka menikah dan tinggal di rumah mertuanya yang seorang pengusaha batik.

3. Memasuki militer

Soedirman jadi ketua dewan karesidenan (PETA) pada 1944 yang dibentuk Jepang. Itu merupakan awal dirinya gabung sama dunia militer. Setelah itu, beliau mampu menjadi Panglima Divisi V/ Banyumas setelah TKR kebentuk. Lalu, pada 12 November 1945, Jenderal Soedirman Terpilih Menjadi Panglima Besar TKR.

Dalam dunia militer, kemampuan Soedirman terbilang bagus. Beliau punya jiwa pemimpin dan selalu membela kepentingan negara.

Soedirman-lah yang memerintahkan serangan pada pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Peperangan ini yang bikin tentara Inggris menarik diri. 

Dalam 3 tahun selanjutnya, Jenderal Soedirman jadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara Belanda. Misalnya, saat Perjanjian Lingarjati dan Perjanjian Renville.

Di masa agresi militer Belanda II, Jenderal Sudirman sebenernya udah sakit paru-paru atau TBC. Waktu itu, paru-parunya cuma bisa berfungsi 50 persen.

Beliau dianjurkan oleh Soekarno buat tetep di dalem kota dan lakuin perawatan. Tapi, tampaknya anjuran presiden nggak ditepati. 

Soedirman yang sakit saat itu ditandu dan berangkat mimpin pasukan buat perang gerilya.

4. Jenderal Soedirman wafat



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"