Mantan karyawan ByteDance, Yintao Yu, telah menguraikan klaim spesifik bahwa Partai Komunis Tiongkok sebelumnya telah mengakses data pengguna TikTok dalam skala luas untuk tujuan politik. Tuduhan tersebut, yang dibantah oleh TikTok, dibuat pada bulan Mei sebagai bagian dari kasus penghentian yang salah di California.
Dibandingkan dengan TikTok, WeChat kurang menjadi target pemerintah global selama setahun terakhir karena Wechat jauh lebih populer di kalangan penutur bahasa Tiongkok.
Pada Agustus 2020, Presiden AS saat itu Donald Trump mencoba melarang WeChat dan TikTok dengan mengeluarkan perintah eksekutif. Mereka kemudian diblokir oleh perintah. Presiden Joe Biden akhirnya mencabut perintah eksekutif era Trump.