Uki eks Gitaris NOAH Klaim Musik Haram, Indra Aziz: Terus Musisi Religi Gimana?

Uki eks Gitaris NOAH Klaim Musik Haram, Indra Aziz: Terus Musisi Religi Gimana?

Seperti yang kita tahu, beberapa personil NOAH band diketahui telah banyak yang hijrah. Namun, baru-baru ini, pernyataan Mohammad Kautsar Hikmat alias Uki eks Gitaris NOAH tentang musik haram memicu reaksi keras dari musisi dan pakar kesenian lainnya. Bahkan, pelatih vokal kenamaan Indonesia, Indra Aziz mengaku heran dengan prinsip yang diadopsi Uki.

Diketahui, sebelumnya Uki mengatakan, musik merupakan pintu pembuka maksiat. Sebab, banyak perilaku haram yang dimulai dari penampilan musisi-musisi di lokasi pementasan. Bahkan, menurutnya, musik selalu berkaitan dengan minuman keras atau mabuk-mabukan.

Berkat alasan tersebut, dia meminta umat Islam menjauhkan musik. Sebab, dengan demikian, mereka telah menjauhi keburukan dan menuju jalan yang benar.

"Mungkin kalian nggak menyadari, oh mungkin hanya ngedengerin musik saja. Kalau sejuta orang berpikir seperti itu, otomatis mansor akan masuk, orang penjual khamar juga akan masuk. Dan memang (musisi) yang menjadi tampilan pertamanya di kafe," ujar Uki, yang dikutip dari Instagramnya, Kamis (29/7/2021).

"Oke kita sering main di kafe, di Medan yang ditampilkan di depan billboard (papan iklan) itu musisinya, bukan (tulisan) 'hayuk malam ini kita minum khamar bareng-bareng dengan para-para wanita yang bisa datang ke tempat itu gratis'. Tapi musisi yang akan dikedepankan menjadi pintu pembuka maksiat," lanjutnya.

Uki eks Gitaris NOAH Klaim Musik Haram (Grid.ID)

Indra Aziz Heran dengan Pernyataan Uki

Atas pernyataan tersebut, guru vokal sekaligus musisi Indra Aziz memberikan komentarnya.

Pernyataan kontroversial Uki mengetuk pikirannya dan membuatnya tak tenang. Sebab, baginya, Uki telah gagal paham atau tak memahami hukum agama dengan benar.

Indra mengatakan, musik dan gaya hidup merupakan dua hal yang berbeda. Mabuk-mabukan menurutnya bagian dari gaya hidup, bukan musik sehingga, tak bisa dipukul rata.

"Orang nggak bisa membedakan mana musik dan mana gaya hidup. Yang jadi pintu maksiat itu gaya hidup mereka yang sewaktu menjadi musisi," tegasnya.

Lebih lanjut, dia sampai bertanya-tanya, jika musik sungguh-sungguh haram, bagaimana nasib musisi religi atau keagamaan? Mengingat, mereka kerap membagikan pesan baik melalui lirik lagunya.

"Musisi religi, musisi terapi, guru musik TK, itu lewat mana pintu maksiatnya? Heran," kata Indra.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"