Dengan santainya penagih hutang itu menjawab kalau cuma disuruh aja.
"Disuruh bos saya," kata debt collector.
Gak habis pikir, Atta semakin kesal dengan jawaban tersebut.
"Siapa bos siapa?," tanya Atta kesal dan heran.
"Gak penting bos saya siapa yang terpenting mobil ini kita bawa dulu. Sebenernya Abang ini udah tau kan? Abang gak usah pura-pura. Mobil ini belum selesai transaksi," ujar penagih hutang.
Atta yang merasa mobilnya udah lunas semakin murka donk gengs.
"Transaksi darimana? Orang jelas-jelas mobil ini udah 100%. Gak ada cicil-cicilan. Mana suratnya?," ujar Atta.
"Iya mana suratnya?," tambah Aurel Hermansyah yang ikut nimbrung.
Semakin lama berdebat, Atta semakin emosi gengs. Dia gak terima diperlakukan kayak gitu. Smapek mau ngajak gelut dah.
"Mana telepon bosnya? Saya tungguin," kata Atta Halilintar.
"Balikin dong mobilnya," ujar debt collector emosi sambil menujuk Atta.
"Buat apa? Ngapain nunjuk-nunjuk mas," kata Atta.
"Kalo nunjuk-nunjuk kenapa? Saya tugas," balas debt collector sambil menantang. Jadi ikutan emosi.
Setelah berkali-kali minta surat keterangan akhirnya Debt Collector itu ngasih kertas. Setelah dibuka raut wajah orang-orang pada berubah.
Jadi gelak tawa, soalnya cuma Prank!
Aurel sendiri yang ngeprank kekasihnya. Datengin debt collector palsu. Sampek sukses bikin Atta marah-marah.