Deddy juga mengatakan bahwa seharusnya ramalan seperti itu tak perlu mendapat perhatian lebih. Saking kesalnya, Deddy mengaku bahwa lebih baik menyaksikan tingkah konyol orang yang menari di TikTok dibanding harus menyaksikan seorang peramal.
"Janganlah orang-orang kaya begitu, jangan di .... Saya mending nontonin orang alay nari-nari di Bigo, TikTok, atau di mana gitu ya, masih menghibur. Dibandingkan ada seorang ngaku-ngaku peramal gitu ya, terus meramalkan sesuatu," ujar Deddy.
Lebih lanjut Deddy mengungkapkan bahwa ramalan tersebut bukan sesuatu yang istimewa. Semua kejadian sudah umum terjadi di zaman sekarang.
"Yang diramalkan banyak, teorinya kan tong sampah. Kalo saya ngasih seratus masalah, ya masa satu ga kejadian. Pesawat jatuh, ya akan jatuh lagi pesawat nanti. Ada artis ditangkap, ya pasti ada artis ditangkap. Itu bukan ramalan, itu nyari duit," ucapnya Deddy lagi.
Menurut Deddy lagi, ramalan tersebut tidak pantas diberikan kepada masyarakat luas karena akan memengaruhi pikiran atau psikologis masyarakat.
Deddy Corbuzier menegaskan, jika masyarakat yang membaca ramalan tersebut akhirnya terpengaruh secara psikologis, peristiwa yang seharusnya tidak akan terjadi, justu akan terjadi karena terlalu dipikirkan.
"Apalagi terakhir saya baca beritanya ramalan itu, katanya, wah di tahun 2021 akan terjadi kerusuhan. Pak Jokowi nanti bisa digantikan. Ada lho ramalan seperti itu diramalkan juga sama beliau."