Ajudan Pribadi Kini Tajir dan Hidup Penuh Kemewahan, Padahal dulu Miskin, Apa Ya Rahasianya?

Ajudan Pribadi Kini Tajir dan Hidup Penuh Kemewahan, Padahal dulu Miskin, Apa Ya Rahasianya?
Ajudan Pribadi yang sering memijat pesohor tanah air (haluan.co)

Ajudan Pribadi memang saat ini punya hidup yang nyaman dan mewah. Tapi tahu gak kalian? Sebelum menjadi ajudan, Akbar Pera Baharudin pernah hidup susah.

Ajudan Pribadi pernah menceritakan kisah hidup masa lalunya pada Denny Cagur. Jauh sebelum ia hidup serba nyaman di Jakarta.

Pada Denny Cagur Akbar mengaku bahwa dulu ia pernah bekerja sebagai kuli bangunan. Bahkan ketika ia masih berusia belasan tahun.

Ajudan Pribadi berada di tengah-tengah selebritis papan atas Indonesia (merdeka.com)

Selain itu, saking miskinnya, Akbar harus putus sekolah saat kelas 2 SMP. Sebab ia tak lagi bisa bayar sekolah.

Kemudian saat bekerja sebagai kuli bangunan. Kira-kira usianya 14 tahun. Akbar diajak oleh seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.

Dari situlah Akbar memiliki motto, "Saya cicil dari kuli bangunan."

Namun ternyata, masa lalunya yang susah tidak dimulai dari ia remaja. Melainkan dari usia masih kecil. Akbar bercerita bahwa dirinya pernah juga menjadi pemulung bersama sang nenek ketika masih  kelas 6 SD. 

Akbar juga pernah bekerja berjualan kacang di dekat lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan. Tak hanya berjualan kacang, Akbar bahkan juga diminta memijat para orang kaya yang lelah usai bermain golf. 

Dari keterampilan memijat dan bekerja di daerah lapangan golf. Akbar kemudian bertemu Andi Rukman Karumpa.

Karena pijatan Akbar yang saat itu dirasa memuaskan. Andi Rukman Karumpa kemudian meminta nomor Akbar. Dan kemudian, tak lama berselang. Sekitar tahun 2017 Andi membawa Akbar ke Jakarta.  

# Sampai di Jakarta, Akbar Tidak Langsung jadi Ajudan Pribadi

Setibanya Akbar di Jakarta, Andi Rukman Karumpa tidak langsung mengangkatnya jadi ajudan pribadi. Akbar mula-mula bekerja jadi tukang bersih-bersih. 

Akbar mengatakan, saat itu bosnya memang masih memiliki ajudan pribadi. Namun karena ajudan tersebut ketahuan gak jujur, ia akhirnya dipecat.

"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ungkap Akbar.

Sejak menjadi ajudan pribadi itulah, kemudian hidupnya berubah 180 derajat. Ia bahkan kini disebut-sebut tinggal di sebuah apartemen mewah Jakarta yang harganya sekitar Rp20 miliar. GOKIL!

Salut Bang Akbar. Semoga bisa selalu ingat orang kecil juga setelah di posisi sekarang.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"