Mengulik Perjalanan Ranna Phasupaty Dari Pengamen Jalanan Sampai Debut Lewat Single Senja Tanpa Jingga

Mengulik Perjalanan Ranna Phasupaty Dari Pengamen Jalanan Sampai Debut Lewat Single Senja Tanpa Jingga

Perjalanan Karier Ranna Phasupaty

Perjalanan Karier Ranna Phasupaty Ranna Phasupaty Sempat Jadi Pengamen Jalanan (Instagram)

Sebelum merilis lagu, perjalanan karier Ranna Phasupaty terbilang cukup panjang. Ranna memulai kariernya sebagai pengamen jalanan di Yogyakarta salah satunya di Alun Alun Kidul. Bermula sendirian, Ranna akhirnya membentuk grup musik bersama pengamen lain. 

Bersama grup bernama Jimbena itu, Ranna Phasupaty mulai mencari peluang lain dengan bernyanyi di kafe-kafe. Di kafe pertama, Ranna mengaku mendapat bayaran sebesar Rp30 ribu, di mana penghasilan itu dibagi untuk 5 orang. Jadi masing-masing dari mereka mendapat Rp6 ribu saja.

Tak berhenti sampai di situ, Ranna Phasupaty sempat dikontrak untuk menjadi homeband untuk sebuah mall di Yogyakarta. Tak puas sampai di situ, Ranna memutuskan untuk terus belajar sebagai Music Engineer. Dari situ, dia dapat kesempatan ngajar di sejumlah tempat.

Salah satunya adalah Yovie Music School Yogyakarta. Sebelum akhirnya, dia pindah dan memutuskan hijrah dari Yogyakarta ke Ibukota. Sampai di Jakarta, Ranna mengaku perjalanannya justru semakin berat. Beruntungnya, dia bisa melaluinya sedikit demi sedikit.

Kini, musisi yang pernah jadi kontestan ajang pencarian bakat The Voice Indonesia tahun 2013 ini masih terus melanjutkan mimpinya salah satunya bisa merilis singlenya sendiri. Dia pun berharap bisa segera merilis album di tahun 2023 ini.

Meski perjalanan kariernya sudah terbilang mencapai puncak, Ranna Phasupaty mengatakan ada ilmu dari jalanan yang masih diterapkan sampai saat ini. Ilmu itu berkaitan dengan menyelesaikan apapun yang sudah dia mulai sebelumnya tidak peduli berapa hasil yang didapatkannya.

"Ada satu pembeda ketika aku ngamen dengan pengamen lain. Jadi aku ngerti banget pengamen itu gimana dan dari dulu waktu saya ngamen, itu gak boleh gak selesai lagunya. Berapapun yang orang kasih, berapapun yang kita dapet, tapi aku pengen menyelesaikan laguku," terang Ranna.

"Belum pernah kita nyanyi sepotong, oh itu pantang banget buat aku pribadi. Kayak apa yang udah kamu start, you must be finished berapapun hasilnya, itu gak masalah. Menurut aku prinsip begitu yang harus aku bawa. Jadi apa yang udah kamu start kamu harus selesaikan. Masalah rezeki itu efek samping," imbuhnya.

Dari perjalanan kariernya ini, Ranna memiliki harapan kalau suatu saat nanti karyanya bisa menjadi contoh atau pembelajaran untuk orang lain. Ranna Phasupaty ingin mengikuti jejak idolnya, KLA Project yang masih terus menjadi inspirasi untuk banyak orang.

"Aku tuh terlalu mencontoh, terlalu terinspirasi banget sama KLa Project, jadi aku berharap minimal karyaku bisa meng-influence orang. Sesimple itu, karya ku bisa meng-influence orang untuk belajar mungkin, belajar nyanyi atau main gitarnya, jadi bukan cuma menghibur tapi juga mengedukasi. Terserah nanti pasar menerimanya seperti apa, kalau bisa dinikmati Alhamdullilah syukur-syukur bisa untuk belajar," pungkas Ranna Phasupaty.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"