Alopecia areata adalah penyakit yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut (yang menahan rambut di tempatnya), menyebabkan kerontokan rambut. Kamu bisa kehilangan rambut di mana saja di tubuhmu, termasuk kulit kepala, di dalam hidung, dan di telinga. Beberapa orang kehilangan bulu mata atau alis mereka.
Jika rambutmu gagal tumbuh kembali dengan sendirinya, perawatan dapat membantu merangsang pertumbuhan kembali.
4. Melahirkan, sakit, atau stresor lainnya
Beberapa bulan setelah melahirkan, pulih dari penyakit, atau menjalani operasi, kamu mungkin akan melihat lebih banyak rambut di sikat atau di bantal. Kamu bisa juga mengalaminya setelah masa stres dalam hidup, seperti ketika usai perceraian atau ditinggal mati seseorang.
Jika stres berhenti, tubuhmu akan menyesuaikan diri dan pelepasan berlebihan akan berhenti. Ketika kerontokan berhenti, kebanyakan orang melihat rambut mereka pulih dalam waktu 6 hingga 9 bulan.
5. Perawatan Rambut
Jika kamu suka mewarnai, mengeriting, atau mengendurkan rambut, itu bisa merusak rambut. Seiring waktu, kerusakan ini dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Kamu dapat mengubah cara merawat rambut untuk menghindari kerusakan rambut karena perawatan tersebut.
6. Ketidakseimbangan hormon
Penyebab umum ketidakseimbangan ini adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ini menyebabkan kista pada ovarium wanita, bersama dengan tanda dan gejala lain, yang dapat mencakup kerontokan rambut.
Menghentikan beberapa jenis pil KB dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon sementara. Wanita yang mengalami ketidakseimbangan hormon dapat mengalami penipisan rambut (atau kerontokan) di kulit kepala mereka.
Nah, itu tadi 7 penyebab kerontokan rambut yang sering dialami orang. Atau kamu mungkin juga sedang mengalami kemoterapi karena kanker.
Segera temui dokter jika kamu masih tak yakin dengan penyebab kerontokan rambutmu.