3. Dosis dan Penggunaan
Tidak ada aturan harian yang direkomendasikan untuk minyak esensial lavender. Menurut prinsip aromaterapi, menghirup aroma minyak esensial lavender atau mengoleskan minyak esensial lavender ke kulit dapat mengirimkan pesan ke sistem limbik, wilayah otak yang diketahui memengaruhi sistem saraf dan membantu mengatur emosi.
Salah satu pendekatan populer melibatkan penggabungan minyak lavender dengan minyak pembawa (seperti minyak kelapa atau jojoba). Setelah dicampur dengan minyak pembawa, minyak esensial lavender dapat dipijat ke kulitmu atau ditambahkan ke bak mandi.
Kamu juga bisa menaburkan beberapa tetes minyak esensial lavender ke kain atau tisu dan menghirup aromanya, atau menambahkan minyak ke diffuser aromaterapi atau vaporizer.
# Yang Perlu Diperhatikan
Minyak atsiri tidak diatur oleh FDA (Food and Drug Administration) dan tidak harus memenuhi standar kemurnian apa pun. Saat membeli minyak esensial, cari pemasok yang menyuling bahan mereka sendiri atau berhubungan langsung dengan penyuling terkemuka, dan menggunakan kromatografi gas dan spektrometri massa (GC / MS) untuk menganalisis kualitas produk.
Saat membeli minyak esensial lavender murni, periksa label untuk nama Latinnya, Lavandula angustifolia. Tidak ada minyak atau bahan lain yang harus dicantumkan. Jika kamu melihat minyak lain, seperti minyak kelapa fraksionasi, minyak jojoba, atau minyak almond manis, sudah diencerkan bersama lavender, itu artinya minyak tersebut hanya boleh dioles ke kulit dan tidak boleh digunakan dalam diffuser.
Minyak esensial harus dikemas dalam botol kuning tua atau kobalt dan disimpan jauh dari sinar matahari.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya!