3. Gangguan neurologis dan mental
Karena efeknya pada sistem limbik, dokter terkadang meresepkan ganja untuk mengobati kondisi kesehatan neurologis dan mental, seperti:
- kecemasan
- epilepsi
- sklerosis ganda
- Penyakit Parkinson
- gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Sindrom Tourette
- masalah manajemen tidur
Efek relaksasi ganja dapat membantu memperbaiki gangguan tidur, seperti insomnia. Dan tidur yang lebih baik juga dapat terjadi ketika rasa sakit berkurang dari penggunaan ganja.
Meskipun banyak manfaatnya, ganja tetap memiliki beberapa efek samping seperti: halusinasi, mulut kering, peningkatan nafsu makan, meningkatkan tekanan darah, dan sebagainya.
Semoga Indonesia kembali mempertimbangkan melegalkan ganja untuk keperluan medis.