Psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi mengungkapkan bawha ada berbagai alasan yang menyebabkan orangtua melarang anaknya mengidolakan grup idol K-Pop.
Salah satu alasan bisa karena orangtuanya tidak tahu apa itu Kpop. Atau waktu yang banyak tersita untuk segala hal yang berbau idolanya, seperti menonton penampilan K-Pop, membeli merchandise, dan sebagainya.
Orangtua yang tidak tahu musik dan tidak pernah ngefans dengan grup musik tentu akan sulit memahami perilaku anaknya yang jadi fans berat grup musik.
"Dan ada juga beberapa orangtua yang tak suka musik, mungkin tak bisa melihat apa sih bagusnya? Tak kenal maka tak sayang. Apalagi remaja kan ada fase di mana mereka akan ada idola. Dan aku sih melihat selagi dalam batas yang wajar harusnya orangtua membantu anak dan mengambil sisi positif apa yang bisa diambil ketika mereka menyukai sesuatu," Ratih menjelaskan.
# Ratih Imbau Remaja untuk Menjelaskan Kegemaran Mereka pada Orangtua
Karena tidak semua orangtua yang mengikuti perkembangan informasi dan tren terkini. Maka bisa jadi banyak orangtua tidak mengetahui siapa sebenarnya yang diidolakan anaknya.
Maka dari itu, anak bisa menjelaskan ke orangtua tentang siapa idolanya dan kenapa ia menyukainya.
# Tanggapan pada Kasus Bunuh Diri Melisa
Menurut Ratih, kasus bunuh diri yang dialami Melisa bisa disebabkan permasalahan lain. Bukan sekadar K-Pop.
"Soalnya, kalau dilihat ayahnya seperti secara langsung tidak menerima anak ini, mau dia suka K-Pop atau nggak, pasti konflik itu pasti akan terjadi. Tapi kita nggak tahu juga karena datanya kurang lengkap. Jadi, hubungan anak dan ayah ini sudah buruk. Dengan ada dan tidak adanya K-Pop, gak ada kaitannya dengan K-Pop," jelas Ratih.