Penelitian yang dilakukan sejauh ini melibatkan kurang lebih 549 ilmuwan dalam 60 uji klinis, serta 18.931 pasien dala berbagai negara. Mereka pun membuktikan bahwa ivermectin memberikan pengaruh positif dalam hal pencegahan dan pengobatan COVID-19.
"Walaupun kita tahu ivermectin digunakan obat cacing. Saat ini kita sudah memasuki situasi yang kritis, penyebaran di mana-mana, warna merah di mana-mana. Ketersediaan tempat tidur pasien semakin sempit, sedikit, berikutnya varian atau mutasi baru, kita paham bersama berbagai mutasi baru covid-19 berada di mana-mana," tutur Moeldoko selaku Ketua Umum Kerukunan Himpunan Tani Indonesia (HKTI), dilansir dari Brilio.
Dalam hal ini, obat pencegahan atau profilaksis berfungsi sebagai obat pencegahan atau profilaksis. Hingga saat ini, obat tersebut fektif melawan Covid-19 rata-rata sebesar 85%, pengobatan dini 76%, dan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 70%. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa obat ini kemungkinan dapat menghalau varian baru COVID-19.