Tim peneliti mengatakan kalau mereka terinspirasi untuk mengembangkan lensa setelah menemukan bahwa permukaan kornea bisa digunakan untuk memantau perubahan fisiologis di seluruh tubuh.
Karena para peneliti ingin merancang model yang dapat melakukan fungsi ini dan mengeluarkan obat melalui mata, mereka mengembangkan lensa kontak pintar yang mencakup biosensor elektrokimia real-time, sistem pengiriman obat fleksibel berdasarkan permintaan, sistem transfer energi nirkabel, dan sistem komunikasi frekuensi radio jarak jauh.
Dalam studi tersebut, mereka memasukkan lensa ke mata kelinci diabetes hidup dan menyuntikkan dua unit insulin 15 menit kemudian untuk menurunkan kadar glukosa darah kelinci.
Mereka kemudian memantau perubahan dan mengulangi tes setelah lensa digunakan selama 63 hari untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk tetap stabil dari waktu ke waktu.
Selanjutnya, para peneliti menggunakan lensa untuk melepaskan genistein dari jarak jauh. Obat yang digunakan untuk mengobati diabetes, ke mata kelinci.
Setelah mengukur konsentrasi dalam kornea satu jam kemudian, mereka menemukan lensa memberikan obat seefektif injeksi mata.