Dibeberapa kasus, hemofobia juga bisa menyebabkan respon vasovagal. Kondisi ini menandakan tekanan darah dan detak jantung akan mengalami penurunan.
Gejala unik ini merupakan sebuah gejala hemofobia yang tidak umum terjadi pada fobia lainya gengs.
Sementara itu, anak-anak yang takut darah, biasanya akan menunjukan gejala seperti, mengamuk, menangis, berusaha keras untuk bersembunyi atau terus menempel pada orang lain untuk mendapatkan keamanan, serta menolak untuk melihat hal-hal berhubungan dengan darah.
Siapa saja yang berisiko dengan hematopobia?
Hemofobia adalah jenis fobia spesifik yang seringkali muncul pada masa anak-anak di usia 10 sampai 13 tahun.
Ketakutan ekstrem ini biasanya juga muncul bersamaan gangguan psikoneurotik, seperti agorafobia, fobia hewan, tripanofobia (takut jarum suntik), misofobia (takut kuman) dan serangan panik.
Cara Perawatanya?
Gejala takut pada darah bisa ringan maupun parah. Jadi, pengobatan akan disesuaikan dengan keparahan gejala. Namun, umumnya ketakutan ekstrem ini dapat diatasi dengan beberapa cara, seperti:
Terapi kognitif dan relaksasi
Kamu bisa mengobati fobia dengan cara terapi. Caranya mengganti fikiran negatif menjadi positif pada yang kamu takuti. Hanya saja bertahap.
Minum Obat
Pada tingkat hemofobia yang ekstrim kamu perlu mengobati fobianya dengan obat. Dokter akan memberi obat antidepresan dan anticemas, serta obat lainnya yang bisa membantu kondisi kamu jadi lebih baik lagi gengs.
Nah jadi sekarang tahu kan penyebab hemofobia itu apa. Jadi kamu juga bisa tahu penyebab dan cara mengobatinya. Jadi kalau ada kenalan yang mengalami fobia darah, di bantu ya gengs.