Neuron piramidal diketahui adalah sel saraf yang punya banyak dendrit atau cabang neuron dan cuma memiliki satu akson. Neuron berfungsi sebagai penerima informasi dari sel lain sebelum mengirim informasi lain melalui sinyal yang terintegrasi.
Penelitian lainya terkait hal ini pernah dipublikasikan di The Journal of Neuroscience pada 2011. Dalam penelitian ini Charles Zorumski dan para koleganya melakukan eksperimen untuk mengetahui efek etanol pada otak dengan menggunakan tikus.
Dampak alkohol adalah akan membuat memori jangka panjang (long term potentiation/LTP) dengan cara mengacaukan reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang ada di neuron piramidal sehingga menyebabkan neuron tersebut menghambat neuroplastisitas, kemampuan otak dan sistem saraf untuk berubah akibat input lingkungan.
Tanpa adanya neuroplastisitas, pergantian koneksi pada sinapsis tidak akan terlaksana sehingga ingatan tidak dapat terbentuk.
Namun hal itu juga butuh banyak alkohol untuk menghalangi LTP dan memori, tutur Zorumski dalam pernyataannya yang dikutip oleh IFL Science.
Sebenarnya teori ini membantah teori sebelumnya yang mengatakan kalau hilangnya kesadaran manusia ketika mabuk karena kerusakan sel otak yang disebabkan oleh alkohol.
Tau gak, sebenarnya alkohol itu gak merusak dengan cara apapun, dan itu tak bisa di buktikan, kata Zorumski.
"Sebenarnya, bahkan pada konsumsi alkohol tingkat tinggi yang kami lakukan di sini, kami tidak melihat perubahan dalam cara sel-sel otak berkomunikasi. Proses informasi masih terjadi. Anda tidak dibius. Anda belum pingsan. Tapi Anda tidak membentuk ingatan baru."
Emang sih percobaan itu baru dilakukan pada hewan, tapi hal ini dapat diprediksikan serta sudah merepresentasikan apa yang terjadi pada otak manusia dalam kondisi mabuk.
Walau begitu mabuk sampai berlebihan tetap saja tidak baik, bisa juga merusak organ tubuh lainya dan juga ginjal, so hindari mabuk yach ....