Orang lebih rentan terhadap tetesan postnasal di malam hari. Saat berbaring rata, cairan lebih mudah menetes ke bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan batuk. Berbaring juga menyebabkan cairan bergeser dari kaki ke dada, yang dapat menyebabkan peningkatan akumulasi cairan di dinding saluran napas dan penyempitan saluran pernapasan.
4. Perubahan sirkadian dalam fungsi paru-paru
Paru-paru kita bekerja secara berbeda pada malam hari. Mungkin karena manusia berevolusi menjadi aktif di siang hari, fungsi paru-paru kita adalah yang terbaik di siang hari. Resistensi jalan nafas meningkat sepanjang malam, dan efek itu lebih terasa pada penderita asma.
5. Waktu pengobatan
Jika obat asma hilang efeknya pada malam hari, kemungkinan akan mengalami asma nokturnal.
Pengobatan Asma Nokturnal
Jika bangun di tengah serangan asma, gunakan inhaler penyelamat. (Adalah ide bagus untuk tetap berada dalam jangkauan tempat tidur, terutama jika rentan terhadap asma nokturnal.)
Posisi tidur yang lebih lurus juga dapat membantu. Beberapa orang menemukan bahwa minum air putih dapat meredakan batuk.
Jika secara teratur mengalami gejala asma di malam hari, bicarakan dengan dokter tentang masalahnya. Menyesuaikan waktu obat asma dapat membantu. Beberapa penelitian, misalnya, telah menunjukkan bahwa 800migram triamcinolone inhalasi (Azmacort) pada jam 3 sore lebih efektif daripada mengonsumsi 200 mikrogram empat kali sehari.
Olahraga juga dapat membantu meringankan asma nokturnal. Studi telah menemukan bahwa aktivitas fisik setidaknya dua kali seminggu selama 6 hingga 8 minggu mengurangi gejala asma malam hari pada anak-anak. Latihan fisik 10 hingga 12 minggu juga menurunkan asma nokturnal dan meningkatkan kualitas tidur pada orang dewasa.
Orang yang asmanya lebih buruk di malam hari harus mengunjungi penyedia layanan kesehatan dan bertanya tentang perawatan asma nokturnal.