Hari Raya Idul Adha yang dirayakan seuruh umat muslim di seluruh dunia merupakan momen pesta daging hewan kurban. Entah daging sapi atau kambing, yang pasti mereka jadi makanan semua orang hari ini.
Bukan cuman dagingnya aja yang diincer, tapi jeroannya juga. Jeroan daging kambing ya isi perutnya yang terkenal sangat nikmat.
Masyarakat kita juga punya cara sendiri-sendiri untuk mengolah jeroan kambing ini. Sensasinya emang bikin lidah bergoyang saat perut keroncongan. Seperti halnya gulai yang berbahan dasar usus dan babat, sebenarnya itu semua berbahaya loh. Mau tau dampaknya?
1. Kandungan racun
Jeroan katanya emang mengandung banyak nutrisi. Namun, banyak ahli telah meneliti bahwa hati dan ginjal ternyata mengandung banyak sekali racun. Kita kan nggak tau tuh apa saja yang sudah dimakan oleh si kambing.
Bisa aja rumput itu mengandung merkuri, timah, arsenik, kromium, kadium, selenium, dan kandungan zat berbahaya lainnya.
2. Kolesterol tinggi
Di balik gurihnya jeroan kambing ternyata kadar kolesterolnya lebih tinggi dibandingkan dengan dagingnya. Apabila dibiarkan, kolesterol akan memicu penyakit jantung koroner. Bahkan bisa terkena stroke tuh.
Kandungan jeroan yang paling tinggi ada di bagian usus, otak kambing, dan hati. Jadi hindari makan ini kalau kamu punya catatan kolesterol dan hipertensi.
3. Menyebabkan jerawat
Masak jeroan kayaknya gak sedep gitu kalo gak dicampur santan. Padahal kadar lemaknya berlipat-lipat jadinya. Dan sebenernya itulah yang memicu kadar kolesterol pada tubuh. Jadi akan semakin tinggi, dan dapat memicu jerawat.
Kolesterol dan lemak emang ampuh banget buat nimbulin jerawat. Dia jadi penyebab utamanya. Perlu kamu hindari tuh kalo kamu punya kulit yaang sensitif.
4. Ganguan pertumbuhan janin
Buat ibu dan calon ibu di seluruh Indonesia, jangan sekali-kali makan jeroan kambing kalau kamu sedang hamil. Karena ternyata dapat menggangu proses pertumbuhan sang janin.
Jeroan juga dapat memicu alergi. Kamu bisa memilih opsi nutrisi dengan bahan makanan lain. Yang penting jangan jeroan, oke!