Wanita Ini Berjuang Jadi Polisi Demi Bisa Mencari Tahu Pembunuh Ayahnya, Endingnya Ketahuan 25 Tahun Kemudian

Gislayne Silva de Deus, sejak usia 9 tahun dirinya bercita-cita menjadi polisi lantaran ia ingin mencari siapa pembunuh ayahnya. Di tahun 1999, ayahnya, Givaldo Jose Vicente de Deus, ditembak dan meninggal setelah berargumen di sebuah bar di Boa Vista, Brasil. Argumen itu terjadi karena utang yang diduga dipinjam oleh Givaldo dari seorang pria bernama Raimundo Alves Gomes.

Usai menembak ayahnya, Givaldo langsung kabur walapun sudah ada surat penangkapan yang dibuat atas namanya, namun hingga kini Givaldo belum ditangkap.

Meski begitu, keluarga Givaldo tidak pernah putus asa untuk membawa pembunuhnya ke pengadilan. Hal ini membuat Gislayne ingin mengabdikan kehidupannya untuk mencari sosok Raimundo. Ia ingin mmbantu keluarganya ingin membereskan tugas rumah tangganya, sambil terus bekerja sembari berusaha bisa menangkap pembunuh ayahnya.

Usai lulus SMA, Gislayne diterima di sekolah hukum dan menjadi pengacara berlisensi 7 tahun kemudian. Lalu di tahun 2022, ia pun merelakan karir hukumnya untuk menjadi polisi. Pada 19 Juli 2024, Gislayne lulus ujian dan diangkat menjadi penyidik. Ia meminta posisi di Divisi Pembunuhan sheingga ia berkesempatan untuk mengejar Raimundo Alves Gomes.

Sebelumnya pada 2013, Raimundo sebenarnya telah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas perbuatannya. Tetapi karena dia tidak juga bisa ditangkap, hukuman tersebut tidak pernah terlaksana.

Surat perintah penangkapan terbaru untuk sang pelaku baru dikeluarkan tahun 2019 sehingga undang-undang pembatasan akan habis di tahun 2031. Hal ini membuat Gislayne semakin mudah untuk menangkap Raimundo.

Kemudian pada 25 September, hanya dua bulan setelah bertugas di kepolisian, Gislayne Silva memenuhi impiannya untuk membawa pembunuh ayahnya ke pengadilan. Hal itu terjadi setelah penantian 25 tahun.

Ia bersama timnya menemukan Raimundo bersembunyi di sebuah peternakan di wilayah Nova Cidade, dekat Boa Vista dan berhasil menangkapnya.

"Ketika saya melihatnya di kantor polisi, saya dengan tegas mengatakan kepadanya siapa saya dan bahwa saya bertanggung jawab melaksanakan surat perintah penangkapan," ujar Gislayne, seperti dikutip dari Oddity Central.

"Kami menunggu lama sekali, dan meski tidak percaya, kami berhasil mencapai momen ini. Saya menangis lega karena setelah sekian lama, rasanya seperti beban berat telah terangkat dari pundak saya," lanjutnya.

Kisah Gislayne dan dedikasinya untuk sang ayah, serta dan membawa kedamaian bagi keluarganya menyentuh hati jutaan orang di Brasil. Tak hanya Brasil, tapi seluruh Amerika Selatan.