Sehari-hari, Kelly bekerja di hunian mewah di tepi pantai Tottenville senilai 800 ribu dolar AS atau setara Rp11,4 miliar, salah satunya untuk menjaga keempat anak Esposito. Ia pun mengaku senang di awal karena dapat kesempatan belajar bahasa Inggris dan kerja di AS.
Bahkan, ia sampai diberikan kamar tidur sendiri di rumah mewah tersebut. Sampai ketika Esposito kerap menyesuaikan detektor asap di kamarnya, Kelly pun mulai curiga. Tiga pekan bekerja, ia berinisiatif memeriksa alat detektor asap dan kemudian menemukan kamera rahasia.
"Setelah apa yang baru saja terjadi, saya sekarang tak punya tempat tinggal, saya berada di negara yang sama sekali tidak dikenal. Saya sendirian, tidak punya uang, tidak tahu apa yang akan saya makan. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan besok," ujar Kelly.
Menanggapi hal tersebut, Joseph Sorrentino selaku pengacara Esposito memberi pembelaan dengan menyebut kamera yang dipasang di rumah bertujuan hanya sekadar untuk keamanan.
"Ini bukan di rumahnya (Kelly) atau ruangannya, atau kamar tidurnya, atau di ruang ganti. Ini adalah rumah terdakwa sendiri, di mana dia tinggal bersama keluarganya, dan ada beberapa kamera keamanan," ujar Joseph.
Meski begitu, Kelly tetap menggugat keluarga Esposito, juga Cultural Care, terkait lingkungan kerja tak bersahabat dan diskriminasi di tempat kerja. Kasusnya pun kini viral. Diduga pula, sudah ada ratusan rekaman dirinya tengah tak berbusana dalam kamera tersebut. Waduh!