Waduh! Tiongkok Kekurangan Monyet untuk Bahan Penelitian Ilmiah, Gimana Nih?

Waduh! Tiongkok Kekurangan Monyet untuk Bahan Penelitian Ilmiah, Gimana Nih?
Monyet di laboratorium penelitian (liputan6.com)

“Di satu sisi, kebutuhan monyet percobaan melonjak secara signifikan karena semakin banyak penelitian obat-obatan yang dilakukan dan juga serbuan vaksin COVID-19 yang berkembang. Di sisi lain, persediaan menipis karena penuaan monyet subur yang melahirkan," kata Zhang dari perusahaan di Jiangsu.

Kurangnya kera subur sebagian disebabkan oleh pembatasan yang diberlakukan pejabat China untuk mengimpor kera, tambah Zhang.

Pulau monyet di Afrika Barat. Tempat simpanse bekas penelitian tinggal (merdeka.com)

"Sejak China mereformasi administrasi produk medisnya pada tahun 2015, yang memudahkan proses persetujuan obat generik, jumlah obat terdaftar telah meningkat secara dramatis, ini juga meningkatkan penggunaan primata eksperimental untuk uji keamanan," Lü Mengtao, direktur operasi Beijing Zhimed Medical Science, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa.

# Efeknya Pada Perkembangan Produksi Vaksin

Larangan otoritas obat Tiongkok atas impor primata eksperimental karena masalah keamanan hayati telah membatasi pasokan. Tiongkok telah memperketat kontrol impor primata eksperimental hingga 2018, yang mengakibatkan tingkat kelahiran monyet yang rendah.

Menurut Zhang Yuzhao, Asosiasi Pemuliaan dan Pengembangan Primata Laboratorium Tiongkok mengoordinasikan 3.551 primata eksperimental khusus untuk penelitian vaksin COVID-19 di Tiongkok.

"Perdagangan primata eksperimental telah dilarang di China selama pandemi, perdagangan apa pun harus mendapatkan izin dari Kementerian Sains dan Teknologi untuk membuktikan perdagangan tersebut terkait dengan pengembangan vaksin," kata Zhang dikutip dari inewsweek.com.

Lü mengatakan uji hewan adalah fase awal dari periode pengembangan vaksin sebelum fase uji klinis. Dan karena sudah ada beberapa vaksin yang berhasil diluncurkan, kekurangan pasokan sepertinya tidak akan berdampak besar pada upaya vaksinasi Tiongkok.

"Tetapi karena [kekurangan] diperkirakan akan berlangsung setidaknya selama beberapa tahun, itu akan berdampak pada perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan vaksin baru," kata Lu.

Wah, gimana nih nasib yang belum dapet vaksin?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"