Ada banyak penelitian dan riset yang menyebutkan bahwa kota Jakarta terancam tenggelam dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa menyebut dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun atau 2050 Jakarta akan tenggelam.
Salah satu yang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah riset dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration) atau disebut juga NASA.
NASA menyatakan bahwa wilayah Jakarta beserta pulau reklamasi masuk dalam kota pesisir yang terancam tenggelam oleh banyak faktor. Salah satu yang utama adalah meningkatnya permukaan air laut akibat pemanasan global dan pencairan lapisan es.
Khusus untuk Jakarta, NASA mengkritik pemompaan air tanah secara luas akan menyebabkan wilayah kota semakin cepat tenggelam. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen wilayah kota Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.
Seorang ilmuwan dan juga penulis sains di NASA Earth Observatory, Adam Voiland mengatakan:
"Sejak awal, banjir telah menjadi masalah kota Jakarta. Di mana Jakarta terletak di sepanjang beberapa sungai dataran rendah yang meluap selama musim hujan,"
"Dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir semakin memburuk, sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas," jelasnya.
Analisis NASA, sejak tahun 1990, banjir besar telah terjadi setiap beberapa tahun di Jakarta, dengan puluhan ribu orang sering mengungsi. Musim hujan pada tahun 2007 membawa banjir yang sangat merusak, dengan lebih dari 70 persen kota terendam.
Tak hanya itu, NASA juga menampilkan dua foto satelit kota Jakarta yang diambil dengan jarak waktu yang berbeda. Foto pertama diambil pada tahun 1990 dan kedua tahun 2019. Dalam foto dari NASA itu menampilkan wajah Jakarta selama satu dekade belakangan.
Dokumen foto itu menjadi bukti perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan penduduk telah memperburuk masalah kota Jakarta. Dengan populasi wilayah kota lebih dari dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2020, lebih banyak orang memadati dataran banjir yang berisiko tinggi.
Selain itu, banyak saluran sungai dan kanal yang menyempit atau tersumbat secara berkala oleh sedimen dan sampah sehingga sangat rentan terhadap luapan air.