Insiden rumah tangga itu terjadi di Kelurahan Tumatangtang, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
# Beberapa Video yang Beredar di Media Sosial
Gimana enggak viral. Video yang beredar di media sosial seperti Facebook dan WhatsApp grup berbeda-beda.
Ada video yang menggambarkan bahwa sang wanita yang menghadang mobil terseret beberapa meter. Setelah beberapa meter menyeret sang wanita, mobil pun berhenti.
"Turun ngana (turun kamu), turun!" kata wanita yang terseret itu berteriak-teriak ke orang yang berada di dalam mobil.
Sontak kejadian ini membuat pengendara lain mendekati mobil, dan meminta sang pengemudi turun dari mobil.
"Turun ngana (turun kamu), kasihan dia. Ini manusia."
Lalu wanita yang terseret itu tetap kekeuh meminta orang di dalam mobil turun.
"Nyanda (tidak), ini perempuan turun dari oto (mobil). Kita pe laki (suami saya) dengan dia pe hugel (selingkuhannya) di dalam. Kita nda mo turun James," teriak si wanita.
# Tanggapan Polisi Soal Kejadian Tersebut
Bambang A. Gatot, Kapolres Tomohon AKBP pun angkat bicara perihal kejadian ini.
"Video yang beredar itu diduga (wakil ketua DPRD) dan kejadiannya di Kelurahan Tumatangtang sudah larut malam. Tapi kita belum tahu persis kejadian tersebut, karena memang belum ada laporannya ke kita," kata Bambang pada kompas.com.
Lebih lanjut Bambang menambahkan bahwa ia akan mendalami kasus itu jika ada yang melapor ke pihak kepolisian. Sebab sampai wawancara dengan Bambang berlangsung, belum ada laporan apa pun.
"Di dalam itu (mobil) siapa dan sama siapa, itu yang akan kita dalami. Cuma masalahnya belum ada juga laporan ke kami," ujar Bambang.
# Komentar Wakil Ketua DPRD Sulut, James Arthur Kojongian
Sementara itu, ketika ditemui wartawan di kantor DPRD Sulut. Wakil Ketua DPRD Sulut, James Arthur Kojongian mengelak bahwa pria di dalam mobil adalah dirinya.
"Nintau sapa itu (tidak tahu siapa itu). Bukan toranglah (kami) lah. Kenapa kalian (wartawan) sudah banyak sekali," kata James sambil meninggalkan wartawan menuju ruang kerjanya.
Sandra Rodonuwu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji kasus tersebut dalam waktu dekat.
"BK adalah lembaga yang menangani tentang persoalan etika dan moral anggota DPRD, Bukan lembaga hukum. Tugas kami, akan melihat dan mengkaji hal-hal yang dilakukan anggota DPRD. Kami sudah bicarakan bagaimana penanganannya, apa-apa saja yang melanggar," ujar Sandra.