Viral Seorang Pria di China Memutuskan Bunuh Diri Karena Anaknya Masih Jomblo

Viral Seorang Pria di China Memutuskan Bunuh Diri Karena Anaknya Masih Jomblo
Ilustrasi pria sedih (pexels.com)

Selain itu, para orang tua di sana juga dituntut untuk memberikan pendidikan yang terbaik, lalu menikahkan anak-anak mereka serta merintiskan bisnis yang menguntungkan. Jika hal-hal itu sudah terpenuhi, maka kedua orang tuanya bisa dianggap berhasil menyelesaikan misi.

Budaya China memang memiliki tekanan tinggi terkait pernikahan. Masyarakat di sana selalu menekankan untuk menikah sebelum usia 30 tahun. Itu sebabnya, banyak para orang tua yang memaksa anak-anak mereka untuk merencanakan pernikahan hingga melakukan kencan buta.

Bahkan, para wanita yang belum menikah di usia ke 27 tahun akan dianggap sebagai wanita sisaan. Sedangkan para pria akan didorong untuk berkeluarga secepat mungkin karena menjadi tumpuan harapan untuk meneruskan garis keturunan keluarga.

"Pernikahan juga jadi penanda penting dalam pendewasaan sosial dan kesuksesan perorangan. Harga rumah yang tinggi di China dan ekspektasi bahwa pria lah yang memenuhi sebagian besar kebutuhan rumah tangga, pernikahan mengindikasikan bahwa pria tersebut sudah siap secara sosial maupun finansial," jelas Dr. Mu Zheng, seorang pakar sosiologi di National University of Singapore.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"